Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2017, 22:58 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Asman Abnur tidak menyangka kalau Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, jaraknya 200 kilometer dari Kota Medan.

Dengan menggunakan helikopter, awalnya Abnur mengira perjalanan hanya hitungan menit, seperti pada kunjungan-kunjungan kerjanya di daerah lain.

"Ini perjalanan bersejarah saya ke Sumut, perjalanannya mendebarkan. Saya tidak pernah seberdebar ini naik heli, baru tadi, beneran. Syukurnya saya didampingi gubernur," kata Abnur yang datang untuk meresmikan aplikasi e-Government di Salak, Pakpak Bharat, Kamis (28/4/2017).

Abnur menceritakan, Pakpak Bharat letaknya terpencil dari Kota Medan dengan kondisi geografis berkontur perbukitan di kelilingi hutan. Jadwal pesawatnya dari Jakarta ke Medan mengalami keterlambatan akibat kerusakan mesin.

Hal yang sama juga dialami Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi seusai menghadiri acara Musrenbang Nasional di Jakarta pada Rabu (26/4/2017).

"Pak Erry sengaja mengejar pesawat pagi untuk menyambut saya di Kuala Namu, namun mengalami keterlambatan sampai dua kali ganti pesawat. Harusnya Pak Erry sampai duluan, tapi delay dua jam. Pesawat sudah maju disuruh mundur karena rem tidak berfungsi," ucapnya.

Akibat kendala tersebut, dirinya dan Erry akhirnya bersamaan menuju Medan dengan menumpangi pesawat yang ketiga. Tiba di Bandara Kuala Namu sekitar pukul 15.00 WIB, cuaca sudah mendung.

Gubernur bilang mereka akan menggunakan helikopter ke Pakpak Bharat dengan jarak tempuh 1 jam 45 menit.

"Bayangan saya Pakpak Bharat tidak jauh. Saya sering naik heli, yang terlama baru ini, 1 jam 45 menit. Saya agak berdebar, tapi karena niatnya tulus mau majukan Indonesia, pasti banyak yang mendoakan. Perjuangan Pak Gubernur ini layak dicatat masyarakat Pakpak Bharat," bebernya.

Dalam sambutannya, Abnur mengatakan, Pakpak Bharat membuktikan bahwa inovasi tidak harus lahir dari Jakarta, atau dari kota-kota besar. "Pakpak Bharat membuktikan inovasi bisa lahir dari daerah terpencil," tegas Abnur.

 

Abnur yang baru sembilan bulan menjabat MenPAN RB mengaku sudah mengunjungi 22 provinsi dalam tugasnya. Menurutnya, tidak semua gubernur yang dikunjunginya punya komitmen. Sedangkan Gubernur Erry punya komitmen membangun daerahnya.

Erry membalas sanjungan Abnur dengan berpantun. "Dari Medan naik heli, angin kencang awan menepi, walau harap-harap cemas di dalam hati, rupanya selamat juga sampai kemari," ucapnya diiringi tepuk tangan riuh dari peserta yang hadir di acara tersebut. 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com