Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terserap Bulog, Petani Kembali Jual Gabah ke Tengkulak

Kompas.com - 27/04/2017, 13:22 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Masyarakat di Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta, berharap Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) segera merealisasikan untuk menyerap gabah dari petani. Sebab, setelah sempat dibeli pada bulan Maret lalu, sampai sekarang tidak ada lagi kejelasan. Akhirnya, warga pun kembali menjual gabah ke tengkulak.

Kepala Desa Kampung Suparna mengatakan, sebelumnya berdasarkan hasil koordinasi antara warga, TNI,  Pemkab, dan perum Bulog, hasil panen milik petani akan diserap oleh Perum Bulog, dengan harga Rp 4.350 per kilogram dengan kadar air 19 persen.

Warga pun berinisiatif membuat koperasi 'Mudah Cerdas'. Lalu, dengan anggota 52 orang mengumpulkan 22 ton gabah yang berasal dari petani. Perum bulog pun membeli dua kali dengan total 10 ton.

"Terakhir dibeli (Perum) Bulog pada bulan Maret lalu, setelah itu tidak ada kejelasan sampai sekarang," katanya ditemui di Bangsal Sewokoprojo, Wonosari, Kamis (27/4/2017).

Belum terserapnya gabah membuat para anggota koperasi menjual ke pedagang atau tengkulak yang biasa berkeliling di desa. Selain itu, pihak koperasi tidak lagi membeli gabah dari petani karena keterbatasan anggaran dan masih adanya gabah di gudang. 

"Karena tak terserap, Kami menjual ke pedagang total sudah 6 ton, dengan harga per kilogramnya Rp 4.200 sampai Rp 4.300 per kilogramnya. Di gudang masih ada 6 ton gabah," ucapnya.

Suparna mengatakan, pihaknya berharap Perum Bulog kembali membeli gabah, sehingga para petani tidak lagi menjual ke tengkulak yang bebas memainkan harga dan timbangan. 

Terpisah,  anggota satuan kerja pengadaan gabah Bulog DIY, Ery Nurul Hilal menyebutkan, pihaknya masih melakukan evaluasi pengadaan dari Gunungkidul. 

"Tetapi kami masih jalan terus. Selain itu ada keterbatasan SDM karena harus melayani 4 kabupaten di DIY," katanya.

Ia mengatakan, tahun ini pihaknya sudah menyerap 50 an ton gabah dari petani di Gunungkidul dari total 18 ribu ton gabah dari tingkat petani di DIY.

"Minggu depan kami akan melanjutkan turun ke petani dan bertemu mereka," ucapnya. 

Baca juga: Merasa Dibohongi Saat Berkunjung, Mentan Minta Pegawai Gudang Bulog Diberhentikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com