Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Melihat, Sintiya Senang Sekali Bisa Meraba Pesawat

Kompas.com - 27/04/2017, 07:00 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Senyum merekah dari bibir Sintiya Larasati (8), seorang siswa SLB 1 Negeri Gunungkidul, ketika meraba bagian kokpit pesawat.

"Ini tempat untuk menyetir pesawat," kata Sumirah, sang ibu guru, saat Sintiya meraba bagian tersebut.

Dia lalu mulai meraba bagian sayap hingga ekor pesawat. Sumirah pun dengan sabar menerangkan detail tubuh pesawat kepada siswa kelas I ini.

Meski sudah memegang satu per satu bagian pesawat, gadis cilik yang tidak bisa melihat ini mengaku belum bisa sepenuhnya menggambarkan detail pesawat.

"Baru pertama kali. Belum tahu bentuknya seperti apa. Tapi saya senang," kata Sintiya yang menyukai pelajaran matematika ini.

Setelah selesai meraba sebuah pesawat yang akan tampil dalam JIAS, dia lalu beristirahat dan tiga temannya yang lain yang juga tidak bisa melihat bergantian memegang lekuk tubuh pesawat.

Sintiya merupakan satu dari empat penyandang tuna netra dari SLB 1 Negri Gunungkidul yang datang ke Jogja International Air Show (JIAS) 2017, di Lapangan Udara Gading Gunungkidul, Rabu (26/4/2017). Meski membawa siswa-siswa yang tak bisa melihat, para guru tetap berusaha mengenalkan pesawat terbang kepada mereka.

(Baca juga: Tak Bisa Melihat, Dua Pengawas Bacakan Soal untuk Pandu)

Sumirah mengatakan, mereka membawa sejumlah siswa ke Lanud Gading Gunungkidul untuk memperkenalkan pesawat dan dunia digantara kepada para siswa. Ada 130 siswa di sekolah tersebut, empat di antaranya tuna netra.

"Selama ini mereka hanya mengetahui dari miniatur pesawat yang kita miliki. Mereka senang sekali," ungkap Sumirah.

Dia berharap, dengan adanya kegiatan ini, anak-anak bisa mengerti tentang dunia dirgantara.

Jogja Internasional Air Show (JIAS) 2017 hari ini resmi dibuka di Lanud Gading, Gunungkidul. Berbagai atraksi dirgantara akan digelar sepanjang hari ini.

JIAS akan ditutup di Pantai Depok Bantul pada tanggal 30 April mendatang setelah melakukan serangkaian kegiatan di kabupaten/kota di Yogyakarta.

Namun demikian, Sintiya mengaku dirinya bercita-cita sebagai penyanyi. Dia menuturkan, dirinya sudah hapal beberapa lagu anak.

"Anak gembala saya hapal," ucapnya sambil tersipu.

 

Kompas TV Keterbatasan penglihatan kini tak jadi halangan bagi kaum tuna netra untuk bersosialisasi melalui teknologi. Dot smartwatch hadir khusus bagi kaum tuna netra. Dengan kacamata pintar yg terhubung dengan ponsel via bluetooth, pemgguna bisa menerima pesan melalui titik" braille yg muncul bergantian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com