Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Kekerasan Seksual pada Anak di Kaltim Kerap Berakhir Damai dengan Pelakunya

Kompas.com - 24/04/2017, 22:46 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kejahatan seksual terhadap anak dan perempuan di Kalimantan Timur (Kaltim) ibarat fenomena gunung es. Kasusnya banyak yang tidak muncul ke permukaan dan berakhir dengan perdamaian.

Kejahatan seperti ini semakin subur di tengah masyarakat yang belum peka pada persoalan di mana anak dan perempuan menjadi sering jadi korban.

"Kasusnya sangat banyak di Kaltim ini, bahkan Balikpapan yang konon kota layak huni saja ada banyak kasus tapi tidak muncul ke permukaan," kata Mei Christy, inisiator komunitas Save Our Sister, Senin (24/4/2017).

SOS merupakan komunitas para perempuan yang aktif memberi pendampingan, perlindungan dan pengembangan kapasitas pada perempuan dan anak di Kalimantan.

Terbentuk di 2015, SOS telah mendampingi sejumlah korban Kaltim yang ingin mendapat keadilan lewat jalur hukum.

Baca: Meski Sering Alami Kejahatan Seksual, Anak Laki-laki Tak Banyak Melapor

Para korban kejahatan seksual itu, antara lain 5 orang di Balikpapan, 2 di Samarinda, dan 2 lagi di Kutai Barat.

"Dari para korban yang kami dampingi, semua pelaku kasus kejahatan di Balikpapan sudah berakhir di penjara. Sedangkan yang lain (Samarinda dan Kubar) berakhir damai," kata Mei Christy.

Menurutnya, akhir damai tidak menyelesaikan masalah. Terlebih bila menilik latar belakang para korban yang kebanyakan perempuan di bawah umur dengan usia rata-rata antara 6 hingga 13 tahun.

SOS mendampingi kasus yang semua pelakunya kebanyakan orang terdekat dari korban, kerabat, bahkan keluarga sendiri.

Dengan perdamaian, pelaku kejahatan berarti masih ada di sekitar korban dan akan terus menimbulkan trauma.

Baca: Perangi Kejahatan Seksual hingga Tuntas

Ia mencontohkan, SOS pernah mengawal perjuangan seorang ibu di Kutai Barat menuntut keadilan karena anaknya mengalami perkosaan.

Miris, pelaku perkosaan rupanya adalah kakek, paman, dan ayah kandung sendiri. Kasus itu berakhir denan perdamaian.

"Pelaku adalah orang terpandang dan sekarang masih berkeliaran (bertemu dengan korban). Kami menangani ini di 2016 awal. Kasusnya berakhir damai," kata Mei Christy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com