Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pendaki Main Ponsel Sebelum Tersambar Petir di Gunung Prau

Kompas.com - 24/04/2017, 08:07 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebelum tersambar petir di puncak Gunung Prau, Kabupaten Wonosobo, rombongan pendaki asal Jakarta diketahui sedang bermain ponsel.

Staf Humas Kantor Basarnas Jateng Zulhawari Agustianto mengatakan, rombongan pendaki turun dari gunung pada Minggu (23/4/2017) siang sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, baru jalan beberapa meter, hujan turun dengan intensitas cukup deras.

Rombongan pendaki yang berjumlah 11 orang lalu memutuskan untuk berteduh dengan membuat tempat berlindung sementara secara darurat (bivak). Bivak untuk berteduh dibuat di sekitar tower Nganjil.

"Namun, saat berteduh, sebagian pendaki bermain handphone. Saat itu langsung tersambar petir," kata Zulhawari, Senin (25/4/2017).

(Baca juga: 2 Pendaki yang Tewas Tersambar Petir di Gunung Prau Berasal dari Jakarta, Satu dari Depok)

Dari 11 rombongan pendaki asal Jakarta, tiga di antaranya tewas. Mereka yang tewas adalah Deden Hidayat (30), warga Jalan Benuang VI No 44 Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.

Kemudian, Aditya Agung D (29), warga Jalan Cipinang Muara II Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur; dan Adi Setiawan (30), warga Jalan Cipinang Muara II Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Sementara delapan sisanya mendapat luka bakar, luka ringan, dan salah satu pendaki mengalami shock.

Sebanyak 11 korban dievakuasi oleh tim SAR bersama polisi dan masyarakat dari puncak gunung pada Minggu malam.

Para korban selamat yang terdapat luka bakar lalu dibawa ke Rumah Sakit Daerah Wonosobo.

 

Catatan:
Artikel berita ini sebelumnya berjudul "Para Pendaki Naik Pohon dan Main Ponsel Sebelum Tersambar Petir di Gunung Prau". Kompas.com mengganti judul artikel ini setelah Basarnas Jawa Tengah menarik pernyataan bahwa para pendaki sempat naik pohon sebelum tersambar petir demi menghormati rekan dan keluarga korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com