Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Yakin Kemiskinan di Rembang Menurun karena Pabrik Semen

Kompas.com - 21/04/2017, 18:30 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

REMBANG, KOMPAS.com - Bupati Rembang, Jawa Tengah, Abdul Hafidz optimistis angka kemiskinan di daerahnya, terutama di sekitar pabrik semen, akan turun seiring beroperasinya pabrik Semen Indonesia di Gunem, Rembang.

Keyakinan tersebut karena sebagian warga sekitar ikut bekerja di dalam pabrik. Warga yang tidak bekerja juga bisa berjualan hingga diberikan bantuan teknis untuk memulai usaha.

"Fakta yang ada tahun 2000-an kemiskinan di Rembang di atas 8 persen, dan perkawinan dini tinggi. Kami ingin mengekspor apa yang ada, tapi jangan ekspor manusia," kata Hafidz di lokasi pabrik, Jumat (21/4/2017).

Baca juga: Izin Lingkungan Semen Rembang Bisa Dicabut Menteri, Jika...

Menurut Bupati, sebelum adanya pabrik semen, warga setempat memilih untuk bekerja di luar negeri. Istilah itu yang kemudian disebut ekspor manusia. Saat ini, ekspor bisa tetap dilakukan, namun tidak dengan cara ekspor manusia.

"Sebelum ada pabrik tambang, banyak warga yang lari (kerja) keluar negeri. Kami ingin ekspor apa yang ada, kami enggak ingin ekspor manusia lagi," ujar Hafidz.

Bupati juga menyinggung isu lingkungan soal keberadaan pabrik. Menurut bupati, isu tersebut telah usai karena wilayah yang dialiri mata air Brubuhan tidak mengalami kekeringan air. Lahan pertanian seluas 1.600 hektar di Kecamatan Sale dan Kecamatan Pamotan tidak mengalami masalah.

"Sejak 2010, tidak pernah kekeringan kecuali 2013 karena tidak pernah hujan setahun. Selama 20 tahun ada penambangan, tidak masalah karena masih dalam batas kaidah penambangan. Saya punya harapan besar semen bisa mengolah bekas tambang," tambahnya.

Direktur Produksi dan Strategis PT Semen Indonesia, Johan Samudera menegaskan, pabrik dan lokasi penambangan yang dibangun di atas lahan 293 hektar berwawasan lingkungan. Masalah air yang dikhawatirkan juga disiasati dengan pola manajemen air.

"Jadi masalah air memakai zero on out. Seluruh air yang didapat tidak boleh keluar," tambahnya.

"Untuk kepentingan lingkungan kesulitan air, kami merencanakan membangun beberapa embung," tambahnya.

Baca juga: Mensos Kaji Dampak Sosial Kehadiran Pabrik Semen Rembang

Pabrik semen juga siap beroperasi dengan pola tersebut. Pabrik semen akan menghasilkan semen sebanyak 1.200 ton per hari.

"Produksi ada melalui semen sak, vallet maupun truk," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com