Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Sultan Laporkan Situs yang Menyebarkan Berita "Hoax"

Kompas.com - 19/04/2017, 17:18 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Rabu (19/04/2017), datang ke Mapolda DIY untuk melaporkan tulisan hoax yang mencatut namanya. Tulisan hoax tersebut diunggah di www.metronews.tk.

Pada pukul 14.51 WIB, Gubernur DIY Sri Sultan HBX tiba di Mapolda DIY. Kehadiran Sri Sultan HB X diterima langsung oleh Kapolda DIY Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri.

Baca juga: Polri: Berita "Satu Anak, 5 Miliar" adalah "Hoax"

Usai berbincang -bincang, ditemani Kapolda DIY Brigadir Jenderal Ahmad Dofiri, Sri Sultan berjalan kaki menuju ruangan Pusat Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT) untuk melaporkan sendiri tulisan bernuansa SARA di www.metronews.tk.

"Saya di sini untuk melaporkan. Saya sudah menerima surat tanda terima laporan," ujar Sri Sultan, Rabu.

Sri Sultan mengatakan, pihaknya merasa dirugikan oleh salah satu tulisan yang diunggah di situs tersebut. Sebab, dia tidak pernah menyampaikan pernyataan seperti apa yang ditulis di website tersebut.

"Kalimat yang ada di situ bagi saya sesuatu yang melanggar perundang-undangan, dalam arti saya merasa dirugikan. Saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan itu," tegasnya.

Tulisan yang mencatut namanya tersebut baru diketahuinya pada Rabu (19/04/2017) pagi. Namun demikian, ia tidak mengetahui siapa yang telah menulis dan mengunggah tulisan tersebut.

"Saya tidak tahu yang membuat siapa, tapi pengertian saya dalam ketentuan yang ada karena itu sifatnya pencemaran dan SARA, kepolisian punya kewajiban untuk mengusut penyalahgunaan dengan UU ITE," tandasnya.

Sri Sultan HB X mengaku sedih dan prihatin dengan pencatutan namanya. Apalagi hal itu disangkutpautkan dengan pilkada di DKI yang bukan kewenangannya.

"Saya sedih dan prihatin, kenapa dilibatkan pada hal-hal yang sebetulnya saya tidak punya wewenang apapun menyangkut pilkada di Jakarta. Karena di situ ada kalimat, di mana saya diperkirakan untuk berbicara masalah-masalah memojokan etnik-etnik tertentu," bebernya.

Baca juga: Polisi: "Hoax" Penyebab Bentroknya Kembali Angkot dan Ojek "Online" di Bogor

"Disitu dikatakan ada kalimat di Jakarta, jadi kan momentumnya pas ada pilkada di Jakarta hari ini," urainya.

Diungkapkanya, pelaporan ke polisi juga untuk membuktikan bahwa dirinya tidak pernah menyampaikan seperti yang ditulis di tulisan tersebut.

"Saya hanya ingin membuktikan bahwa saya tidak pernah melakukan seperti yang dimaksud di tulisan itu," pungkasnya.

Kompas TV Anggota Polsek Warudoyong, Sukabumi, Iptu Ade Hidayat, melaporkan seorang netizen bernama Sigit Anggoro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com