Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Mbah Fanani Minta Dikembalikan ke Dieng, Kami Akan Antarkan..."

Kompas.com - 17/04/2017, 10:46 WIB

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kabupaten Indramayu, Azun Mauzun, membantah ada tujuan politis di balik penjemputan Mbah Fanani dari tempat pertapaannya di Dieng.

Azun tidak menampik setelah penjemputan oleh pihaknya itu muncul kekhawatiran yang bersangkutan akan dimanfaatkan untuk kepentingan politik pribadi atau partai di Jawa Barat.

"Kami tidak akan menarik Mbah Fanani ke ruang politik," kata Azun, Minggu (16/4/2017).

Azun mengklarifikasi mengenai pernyataan bahwa Mbah Fanani ada di balik karir politiknya.

Pengakuan itu tak lepas dari pengalaman spiritual dia sebelum menduduki kursi legislatif di Indramayu.

Azun mengaku bertemu orang mirip Mbah Fanani di Masjidil Haram, Makkah. Orang yang tidak dikenal tersebut tiba-tiba memberinya kursi bewarna hijau.

Belakangan dia menyadari kejadian itu firasat baik bagi karier politiknya.

"Saat saya ke Dieng, saya buka tenda Mbah Fanani. Saya melihat dia sama dengan orang yang saya temui di Tanah Suci," ucapnya.

Azun berjanji tidak akan memperalat Mbah Fanani untuk kepentingan komersial di tempatnya sekarang.

Menurut dia, penjemputan Mbah Fanani adalah permintaan Mbah dengan Abah Rojab, tokoh fenomenal di wilayahnya.

Bagaimana jika Mbah Fanani meminta dikembalikan ke tempat pertapaannya di Dieng? Azun menegaskan akan mengantarkannya kembali.

"Jika sudah tiba saatnya Mbah Fanani minta dikembalikan ke Dieng, kami akan antarkan," tandasnya. (Tribun Jateng/Khoirul Muzakki)

Baca juga: Cerita Hilangnya Seorang Petapa di Pegunungan Dieng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com