Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Minta Tempat Wisata Bersih dari Sampah

Kompas.com - 13/04/2017, 21:02 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

DENPASAR, KOMPAS. com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta, agar sampah - sampah yang berada di tempat pariwisata di Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk dibersihkan.

Hal itu disampaikan Luhut, saat bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Pariwisata Arief Yahya, menyaksikan kesepakatan kerjasama antara Gubernur NTT dan CEO Carnival Shippingline (Pengusaha kapal pesiar) di dalam kapal pesiar Pacific Eden yang sedang sandar di Pelabuhan Benoa Bali, Kamis (13/4/2017) petang.

Untuk membersihkan sampah tersebut kata Luhut, perlu dilakukan operasi secara bersama sama dengan melibatkan semua pihak yakni pemerintah dan masyarakat.

"Saya juga tadi bahas masalah sampah di laut dengan Gubernur Bali dan saya titip di NTT, agar masalah sampah ini bisa diselesaikan dengan baik. Di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, saya dengar sampahnya sangat banyak, sehingga harus ada operasi bersih sampah oleh kita semua," ucap Luhut.

Dengan kondisi laut dan lingkungan pariwisata yang bersih, tentu akan bersampak baik pada arus kunjungan wisata, sehingga banyak turis yang akan senang berkunjung ke wilayah NTT.

Menurut Luhut, pada Bulan Oktober Tahun 2018 mendatang, akan ada kegiatan besar yang membahas tentang perekonomian. Akan hadir ratusan menteri perekonomian dari 189 negara.

Jumlah peserta yang akan hadir dalam kegiatan itu diperkirakan mencapai 18.000 orang sehingga ia meminta semua pihak harus mempersiapkan diri dengan baik.

"Satu setengah tahun kita mempersiapkan itu semua, dengan memperbaiki infrastruktur, hotel dan listrik termasuk juga kebersihan baik sampah maupun WC harus juga dibenahi," katanya.

Baca juga:Izin Belum Terbit, Luhut Mencak-mencak di Pelabuhan Benoa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com