Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdakwa Medi Beberkan Keterlibatan Istri Korban dalam Mutilasi Anggota DPRD

Kompas.com - 12/04/2017, 15:31 WIB

LAMPUNG, KOMPAS.com - Brigadir Medi Andika, terdakwa mutilasi anggota DPRD Bandar Lampung M Pansor, memberikan penjelasan lengkap tentang keterlibatan Umi Kulsum, istri Pansor, dalam kasus mutilasi tersebut.

Penjelasan Medi ini disampaikan saat membacakan duplik di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu (12/4/2017).

Baca juga: Polisi Terdakwa Kasus Mutilasi Anggota DPRD Dituntut Hukuman Mati

Di dalam keterangannya, Medi mengatakan, peristiwa ini bermula saat Umi beberapa kali menanyakan cara memberikan pelajaran ke pacar Pansor bernama Yulinar Saring.

Umi kesal karena sudah banyak uang dan harta diberikan Pansor ke Yulinar.

Pada saat itu, Medi mengaku tidak menanggapi karena tidak mau mencampuri urusan keluarga Pansor. Permintaan itu selalu diulangi Umi setiap bertemu Medi.

Satu bulan sebelum Pansor menghilang, Medi bertemu Umi di ruko Pansor. Ketika itu, tutur Medi, Umi bilang malu dengan kelakuan Pansor yang sering menghambur-hamburkan uang untuk Yulinar. Umi merasa malu karena kelakuan Pansor ini sudah diketahui warga kampung.

Umi meminta Medi mencarikan orang yang bisa memberikan pelajaran ke Pansor dan Yulinar agar mereka tidak berhubungan lagi dan Pansor kembali peduli kepada keluarga. Atas permintaan tersebut, Medi menghubungi temannya bernama Anton.

Medi mengenal Anton sekitar satu tahun lalu di Jakarta namun ia  tidak mengungkapkan siapa Anton ini. Medi meminta Anton memberikan pelajaran kepada Pansor dan Yulinar atas perintah Umi.

Setelah itu, Medi menghubungi Umi menindaklanjuti pembicaraannya dengan Anton. Umi lalu memberikan uang Rp 10 juta dan foto Pansor serta Yulinar ke Medi.

Seminggu kemudian, Anton menghubungi Medi menanyakan dana untuk menjalankan aksinya. Medi memberikan alamat rumahnya ke Anton.

Datanglah Anton bersama satu orang lainnya ke rumah Medi. Medi memberikan uang Rp 7,5 juta beserta foto dan alamat Pansor juga Yulinar.

“Anton bilang akan mempelajari dulu situasi lingkungan rumah Pansor dan Yulinar,” tutur Medi.

Pada 14 April 2016, Medi menghubungi Anton memberitahu waktu pelaksanaan aksi.

Medi mengutarakan, Umi memerintahkan supaya melabrak Pansor bersama Yulinar pada 15 April 2016 karena pada hari itu, Pansor akan jalan-jalan dengan Yulinar.

Pada 15 April 2016, Pansor ternyata hanya bertemu sebentar dengan Yulinar di BRI. Pansor menyerahkan uang ke Yulinar pada saat itu sehingga Medi meminta Anton tetap pada rencana walaupun tidak ada Yulinar bersama Pansor.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com