Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masak Pecel Pitik, Chef Juna Jadi Rebutan Ibu-ibu untuk "Selfie"

Kompas.com - 12/04/2017, 13:17 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Junior Rorimpandey atau lebih dikenal dengan Chef Juna menarik perhatian ratusan peserta Festival Pecel Pitik yang digelar oleh Pemkab Banyuwangi, Rabu (12/4/2017).

Peserta yang mayoritas adalah ibu-ibu langsung mendekati Chef Juna untuk melihat langsung koki yang sering muncul di televisi tersebut.

"Lebih ganteng lihat langsung daripada di televisi," kata Erika, seorang ibu asal Kecamatan Srono.

Bahkan saat Chef Juna sedang mencicipi menu pecel pitik, tidak sedikit ibu-ibu yang nyelonong untuk mengajak salaman dan foto bersama.

Beberapa peserta juga banyak yang melakukan selfie dengan latar belakang Chef Juna yang sedang memasak menu pecel pitik bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

"Enggak bisa foto langsung ya enggak apa-apa, yang penting bisa selfie," kata seorang ibu.

Sementara itu, Chef Juna mengatakan, pecel pitik adalah masakan tradisional Banyuwangi yang istimewa karena kaya rempah dan dimasak dengan kelapa serta kacang.

"Biasanya masak ayam hanya rempah saja atau kelapa saja. Tapi di Banyuwangi dijadikan satu dan ditambah dengan kacang. Itu istimewa," katanya.

Selain itu, dia optimistis walaupun pecel pitik adalah makanan tradisional, tetapi bisa disajikan di hotel atau restoran dan bisa diterima oleh masyarakat dari luar Kabupatem Banyuwangi.

Festival Kuliner Pecel Pitik diramaikan oleh 187 peserta. Festival kuliner tersebut sudah menjadi agenda rutin Pemkab Banyuwangi setiap tahun dan masuk menjadi agenda Banyuwangi Festival.

Pecel Pitik adalah kuliner tradisonal dari suku Using Banyuwangi. Menu yang berbahan utama ayam kampung bakar yang disuwir dengan parutan kelapa biasanya hanya muncul saat upacara bersih desa di desa-desa yang mayoritas penduduknya adalah Suku Using seperti di desa Kemiren dan di desa Bakungan. Pitik dalam bahasa Indonesia berarti ayam.

"Pecel pitik ini benar-benar beda. Unik. Saya belum pernah menemui masakan serupa. Ayam kampungnya dibakar, disuwir kecil-kecil, lalu dicampur dengan parutan kelapa berbumbu," kata Anas.

Dia menuturkan, festival kuliner digelar untuk meningkatkan pamor kuliner asli Banyuwangi.

"Yang perlu diketahui, salah satu tujuan wisatawan adalah kuliner dan ini salah satu cara adalah kami mem-branding kuliner lokal," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com