MAMUJU TENGAH, KOMPAS.com - Setelah ular piton memangsa salah satu warga, kini giliran kawanan buaya ganas di muara Sungai Budong-budong, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah Sulawesi Barat, meneror masyarakat.
Buaya itu berada tak jauh dari lokasi Akbar Ramli, seorang petani sawit, ditemukan tewas ditelan ular piton.
Baca juga: Ular Piton Sepanjang 5 Meter Masuk Rumah, Tetangga hingga Polisi Turun Tangan
Sejumlah warga mengaku beberapa kali menyaksikan buaya berukuran cukup besar itu terus menampakkan diri di daratan.
Bahkan, Senin (10/4/2017) kemarin, seekor buaya berukuran empat meter bahkan ditangkap warga secara tidak sengaja karena terjerat jaring ikan yang dipasang tak jauh dari permukiman warga.
Meski buaya ini sempat memberontak dan hendak melepaskan diri, namun karena terlilit jaring ikan, reptil yang kerap memangsa ternak di sekitar permukiman warga ini akhirnya bisa menyerah.
Agar tak membahayakan keselamatan warga dan anak-anak, mulut buaya ini diikat dengan lakban.
“Ditangkap warga secara tidak sengaja karena terperangkap jaring ikan. Dan, rencananya akan dijual kulitnya ke pengepul,” tutur Dedy, salah seorang warga Mamuju Tengah.
Rini, salah seorang keluarga yang ikut menangkap buaya mengaku terpaksa membunuh reptil ini karena takut membahayakan nyawa warga.
“Karena kita khawatir memangsa warga makanya kita bunuh. Dan ini sudah sering kali muncul di sekitar permukiman warga,” tutur Rini.
Menurut dia, sebelumnya, kawanan buaya ini juga kerap muncul dan meneror warga.
Sejumlah warga mengaku selama ini kerap kehilangan ayam dan binatang ternak yang diduga dimangsa oleh kawanan buaya ganas di sepanjang muara Sungai Topoyo.
Bahkan, pada Selasa (11/4/2017) dini hari tadi, warga kembali dihebohkan dengan kemunculan buaya.
Baca juga: Buaya Sepanjang 4,3 Meter Ditangkap Warga di Sungai
Sejumlah warga menduga, kemunculan sejumlah reptil ganas di Kabupaten Mamuju Tengah ini diduga karena habitat mereka terusik oleh aktivitas masyarakat di sekitarnya.
Maraknya pembukaan lahan perkebunan dan tambang galian C di Kabupaten Mamuju Tengah diduga menjadi salah satu penyebab maraknya sejumlah hewan melata masuk ke permukiman warga.