Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Api Banda Naik ke Level Waspada, Pendaki Dilarang ke Puncak

Kompas.com - 10/04/2017, 14:22 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Pos pemantau Gunung Api Banda melarang setiap warga dan pendaki untuk naik ke puncak gunung tersebut menyusul peningkatan aktivitas vulkanik di gunung tersebut sejak pekan kemarin.

Kepala Pos Pemantau Gunung Api Banda, Johan Hasan, mengungkapkan, saat ini status Gunung Api Banda mulai naik dari normal ke level waspada II pada tengah pekan kemarin.

“Statusnya naik ke level waspada II. Karena itu kami melarang warga dan siapapun untuk naik ke puncak gunung Banda,” katanya, Senin (10/4/2017).

Dia menjelaskan, selain melarang warga dan pendaki naik ke puncak gunung tersebut, pihaknya juga melarang warga setempat untuk beraktivitas di radius 1 kilometer dari gunung api tersebut.

“Warga juga dilarang untuk beraktivitas 1 kilometer dari Gunung Api Banda. Tapi sejauh ini tidak ada evakuasi warga karena umumnya tempat tinggal warga jauh dari Gunung api,” ujarnya.

Sejauh ini, lanjut Johan, pemantauan menunjukkan aktivitas kawah di gunung tersebut masih berlangsung normal.

”Aktivitas kawah masih normal, belum ada peningkatan, tapi warga harus tetap waspada,” ungkapnya.

Dua hari lalu, Gubernur Maluku Said Assagaff juga telah meminta Camat setempat untuk mengintruksikan kepada warga yang tinggal di dekat gunung tersebut agar segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Peningkatan aktivitas Gunung Api Banda ini ditandai dengan munculnya asap putih setinggi 25 meter dari atas puncak tersebut sejak tengah pekan lalu.

Gunung Api Banda tercatat telah meletus sejak beberapa kali. Terakhir kali, gunung tersebut meletus pada tahun 1988 hingga memaksa sebagian warga Banda mengungsi ke sejumlah daerah di Maluku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com