Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugasnya Arogan Layani Pengurus Paspor, Kantor Imigrasi Jatim Minta Maaf

Kompas.com - 10/04/2017, 06:13 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Aksi arogan petugas kantor Imigrasi Tanjung Perak, Surabaya, ramai dibicarakan di media sosial.

Seorang ibu, pemilik akun Facebook bernama Stella Steven mengaku diperlakukan tidak baik dan arogan oleh seorang petugas Imigrasi.

Dalam status yang diunggah pada Kamis (6/4/2017) pukul 19.55 WIB, pemilik akun menjelaskan kronologi pengurusan paspor untuk anaknya di kantor Imigrasi Tanjung Perak, Surabaya, pada hari yang sama.

Baca juga: Bareskrim Tetapkan Tersangka Baru Terkait Pungli di Tanjung Perak

Petugas tersebut melempar berkas pengurusan paspor di hadapannya karena ada persyaratan yang kurang, yakni KTP. Saat itu, Stella sedang mencari-cari KTP di dalam tas bersama suaminya.

"Kemudian dgn tiba2 berkas saya DILEMPAR di depan saya dan suami saya. Dan PETUGAS tersebut dengan AROGANnya bilang "Anda berdua masih berminat untuk bikin pasport tidak?! (Nada tinggi) kok malah asyik sendiri?! Klo tdk niat silahkan pulang! (Nada tinggi dengan menyindir+muka nyinyir)," tulis Stella.

Setelah KTP ditemukan dan diserahkan ke petugas Imigrasi, malah ditolak karena belum E-KTP. Padahal sebelumnya, di front desk, sudah dinyatakan lengkap dan KTP tidak dipersoalkan.

Stella mengaku kecewa karena petugas tidak memberitahu sejak awal bahwa KTP yang diserahkan harus E-KTP.

Padahal Stella sudah antre dari pukul 04.00 hingga pukul 14.00 WIB. Saat Stella merasa kecewa dan sempat menangis, petugas tersebut menuduhnya dengan kata-kata "Ibu ini pintar ya actingnya". Bahkan petugas dimaksud tidak bersedia melayaninya dan memandang Stella dengan wajah meremehkan dan tidak sopan.

Stella mengaku berangkat dari rumahnya di Sidoarjo sejak pukul 04.00 subuh. Hingga siang dia tidak berani meninggalkan tempat antrean karena takut terlewat. "Anak saya sejak pagi belum makan," tulisnya.

Akhirnya, ada salah satu petugas yang ramah memberikan penjelasan tentang syarat-syarat pembuatan paspor.

Stella pun kemudian pergi ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surabaya untuk mengurus E-KTP. Untungnya, di sana pengurusan E-KTP dipermudah sehingga prosesinya cepat. Stella pun kembali mengurus paspor anaknya dan dilayani petugas lain.

Dalam statusnya, Stella meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk meninjau pelayanan di kantor Imigrasi Tanjung Perak, dan menindak petugas seperti yang bernama Irwan.

Stella pun menyertakan foto petugas yang dimaksud dalam status Facebook miliknya. Status Stella direspons oleh ribuan pengguna facebook. Hingga Sabtu siang, status tersebut sudah dibagikan ke 9.000 lebih pengguna media sosial.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkumham Jawa Timur, Lucky Agung Binarto, mengaku sudah memanggil petugas yang dimaksud sekaligus atasannya.

"Yang bersangkutan menceritakan kronologi kejadian dan meminta maaf karena tidak melakukan pelayanan yang baik sesuai arahan pimpinan," katanya.

Baca juga: Eks Dirut Pelindo III Jadi Tersangka Kasus Pungli Pelabuhan Tanjung Perak

Pihaknya mengaku sudah menghubungi pemilik akun Stella Steven dan meminta maaf atas pelayanan yang diberikan, dan menjanjikannya penerbitan paspor dengan segera.

"Kami juga akan melakukan evaluasi pelayanan di kantor Imigrasi Tanjung Perak Surabaya agar menjadi lebih baik ke depannya," pungkas Lucky.

KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Dermaga bongkar muat Teluk Lamong di kompleks Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com