Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Pendaki Gunung Gede Pangrango Dievakuasi

Kompas.com - 10/04/2017, 05:30 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Satu rombongan pengunjung harus dievakuasi dari jalur pendakian gunung di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/4/2017) malam.

Evakuasi dilakukan karena terdapat 2 dari 13 wisatawan mengalami sakit. Bahkan satu di antaranya tidak dapat melanjutkan perjalanan, karena mengalami cedera pada kakinya akibat terjatuh saat dalam perjalanan di rute pendakian.

Baca juga: Sakit, Seorang Pendaki Gunung Gede Pangrango Dievakuasi

Informasinya, belasan wisatawan minat khusus pendakian gunung gabungan dari beberapa daerah ini masuk melalui pintu Resor Gunungputri, Cianjur. Rencananya mereka turun melalui jalur Selabintana, Sukabumi.

''Informasi awal yang kami terima, hanya satu pengunjung sakit pada kakinya, karena sempat jatuh berkali-kali. Namun setelah tim evakuasi menjemput ternyata ada dua orang yang sakit,'' kata Ketua Volunteer Panthera, Eng Yanto kepada Kompas.com saat ditemui di pintu gerbang pendakian TNGGP Resort Selabintana, Sukabumi, Senin (10/4/2017) dini hari.

Menurut dia, untuk mengevakuasi pendaki yang sakit itu, pihaknya telah mengirimkan dua tim. Tim pertama sebanyak 5 orang sebagai tim awal, selanjutnya dikirim tim kedua bersama tim medis dari PMI Kabupaten Sukabumi.

''Tim kedua terdiri dari PMI sekaligus membawa peralatan medis dan stretcher (tandu lipat),'' ujar dia.

Saat ini, lanjut Eng, rombongan wisatawan dan tim pertama sudah berada di Cigeber pada ketinggian sekitar 1.830 meter dari permukaan laut (m dpl). Sementara tim kedua masih dalam perjalanan menuju Cigeber.

''Rombongan sudah dalam posisi aman, dan mendapatkan dorongan logistik. Karena rombongan pengunjung ini juga sudah habis perbekalannya. Hanya tinggal menunggu tim medis,'' kata salah seorang pendiri Volunteer Panthera itu.

''Wisatawan yang sakit ini akan diperiksa tim medis, selanjutnya akan dievakuasi menggunakan tandu pagi nanti,'' ucap dia.

Baca juga: Seorang Pendaki Asal Jakarta Tewas di Gunung Gede Pangrango

Salah seorang keluarga dari pendaki, Fatimah mengakui anaknya, Riana Dewi (21) ikut mendaki ke gunung Gede bersama teman-temannya. Dia berangkat dari rumah pada Jumat malam, dan mulai mendaki pada Sabtu pagi.

''Anak saya bilangnya sampai di Selabintana Minggu magrib. Tapi hingga malam belum pulang juga. Tadi pas saya telepon, handphone miliknya ada di temannya yang sudah turun duluan. Saya khawatir dengan anak saya, makanya saya jemput ke sini,'' aku Fatimah saat berada di Resor Selabintana.

Kompas TV Tak Dibelikan Motor, Pemuda Ini Bakar Rumah Orangtua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com