PONOROGO, KOMPAS.com —Prediksi Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Nasional bakal terjadi longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur betul-betul terjadi.
Dua rumah, satu eksavator, dan empat sepeda motor tertimbun setelah bencana tanah longsor susulan menghantam desa itu, Minggu ( 9/4/2017).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono mengatakan longsor susulan terjadi 15 menit sebelum jam istirahat pencarian korban hilang.
"Bencana tanah longsor terjadi 15 menit sebelum waktu istirahat. Tanah yang longsor berasal dari sektor A kemudian turun ke sektor B,C dan D," ungkap Budi.
Baca: Empat Jenazah Korban Longsor Ponorogo Ditemukan di Sungai
Budi menuturkan, tanah longsor susulan terjadi dua kali. Mengetahui tanah longsor susulan itu, tim gabungan SAR langsung berlarian menyelamatkan diri. Budi mengatakan, tidak ada korban hilang dalam bencana tanah longsor susulan tersebut.
Pasca tanah longsor susulan, pencarian korban hilang dihentikan. Pasalnya, kondisi tanah masih labil di sekitar tanah longsor.
Menurut Budi, terdapat dua mobil yang terdampak bencana longsor susulan berupa mobil dinas milik tim pembawa anjing pelacak dan satu sisanya milik relawan. Dua mobil berhasil dievakuasi dari lokasi longsor.
Budi menambahkan saat ini tim SAR gabungan masih melakukan evaluasi untuk tindakan yang dilakukan pasca longsor susulan yang melanda Desa Banaran.
Baca: Santri Lamongan Berikan Trauma Healing untuk Anak Korban Longsor Ponorogo
Untuk korban hilang keempat yang ditemukan sebelum longsor susulan terjadi, Budi menuturkan identifikasi sementara berjenis kelamin laki-laki bernama Maryono (24), warga Dukuh Tangkil, Desa Banaran.
Untuk kepentingan identifikasi, jenazah korban hilang yang ditemukan di sektor A itu masih ditangani tim DVI di RSUD dr Hardjono Ponorogo.