Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Demokrat: Jangan Jadi Gubernur kalau Tak Ada Duitnya

Kompas.com - 08/04/2017, 23:02 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan tidak ada kerja-kerja politik yang lepas dari kekuasaan.

Dia mengaku pihaknya sudah melakukan persiapan-persiapan untuk Pilpres 2019 dan Pilkada serentak 2018 untuk 17 gubernur se-Indonesia. Salah satu pilkada yang dipersiapkan adalah Pilgub Sumatera Utara.

"Kerja kami hari ini bagian untuk mempersiapkan itu, untuk mencari siapa pemain yang mau diusung. Hari ini kami bicara mesin partai di Tebingtinggi, habis ini Tobasa, Asahan, Medan. Di 33 kabupaten dan kota akan kami siapkan secepatnya sebagai bagian untuk merekrut kader partai yang akan diserahkan ke DPD sebelum Pilgub dimulai," kata Hinca, Sabtu (8/4/2017).

Hinca mengungkapkan Partai Demokrat akan menggelar rapat kerja nasional di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Setelah itu, partainya akan membuka pendaftaran bagi siapa saja yang berminat maju sebagai calon.

Sejumlah kriteria akan ditetapkan. Beberapa di antaranya, sebut Hinca, integritas, kapabilitas, elektabilitas dan "isi tas."

"Jangan jadi gubernur tak ada duitnya, pasang baliho pun tak bisa. Pasti akan saya tanya, ada duit kau tidak? Bukan untuk partai, jangan kau salah tulis. Kalau ada, mana? buka rekening mu. Ini sebagai janjinya sama dirinya, jangan pulak di tengah jalan bangkrut kawan itu," ucapnya.

Nantinya, dari nama-nama yang mendaftar maka akan digodok oleh Majelis Tinggi untuk level calon gubernur. Survei pun digelar untuk memilih calon dengan elektabilitas tertinggi.

Partai Demokrat hanya memiliki 14 kursi di DPRD Sumatera Utara, kurang 6 kursi lagi untuk mengusung calon guberur. Maka partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ini akan berkoalisi.

"Tidak ada satu partai pun yang bisa maju sendiri, maka koalisi menjadi keniscayaan, dengan siapa? Mari kita lihat ke depan. Kalau main bola ini, jadwal pertandingan belum dibuat, sudah kau tanya hasilnya berapa," katanya sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com