Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI: Narkoba dan Terorisme Ancaman Negara

Kompas.com - 05/04/2017, 21:01 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa terorisme dan narkoba adalah ancaman paling nyata dan serius yang dihadapi negara.

"Terorisme dan penyalahgunaan narkoba adalah ancaman serius yang bisa melemahkan pertahanan negara, itu bisa dilihat historis serta data yang ada saat ini," kata Gatot Nurmantyo saat memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Padang (UNP), Sumatera Barat, Rabu (5/4/2017), seperti dikutip Antara.

Secara historis, Gatot menceritakan kejadian perang candu ganja di China pada 1834-1842, yang akhirnya berimplikasi jatuhnya China ke tangan Inggris.

(Baca: Bandar Narkoba Incar Dunia Hiburan, BNN Dekati Para Artis)

Lalu jika ditilik dari data, Gatot juga menampilkan sejumlah data yang bersumber dari Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Menurut data itu, pada 2016 tercatat 5,1 juta orang Indonesia yang terlibat penyalahgunaan narkoba. Dari jumlah itu, sebanyak 15.000 jiwa meninggal.

Dalam kesempatan itu, diperlihatkan pula tren meningkatnya sabu-sabu hasil sitaan dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2014 tercatat sebanyak 1,1 ton sabu disita, sementara pada 2015 tercatat 4,5 ton.

(Baca: Polisi Bidik Pejabat dan Tokoh Mimika yang Pakai Narkoba)

"Peran semua pihak diperlukan untuk menjaga orang-orang terdekat dalam penyalahgunaan obat terlarang ini, terutama bagi diri masing-masing," katanya.

Gatot mengatakan, selain narkoba terorisme juga merupakan suatu ancaman. Saat ini, negara merumuskan peraturan yang lebih ketat dalam pengawasan, pengembangan, dan penindakan terhadap terorisme.

Dalam kesempatan itu, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini juga mengimbau agar masyarakat bijak menanggapi tindakan-tindakan provokasi yang bisa merusak keutuhan berbangsa dan bernegara.

Terlebih hal-hal yang mengaitkan dengan keberagaman yang ada di Indonesia.

Gatot mencontohkan pecahnya Yugoslavia yang disebabkan permasalahan bahasa, dan Sudan yang terpecah karena persoalan agama.

Untuk menangkal hal-hal tersebut ia mengajak untuk kembali ke Pancasila yang telah mengatur secara jelas dasar-dasar berkehidupan di Indonesia.

"Indonesia bukan milik suatu suku, agama, ataupun kelompok, tapi milik semua warga negara dari Sabang sampai Merauke. Kita harus bersatu menjaga keutuhan negara, terkhusus untuk para mahasiswa," katanya.

Sementara Rektor UNP Ganefri, berharap ilmu yang telah diberikan oleh Panglima TNI itu dapat memperkaya wawasan kebangsaan para mahasiswa serta civitas akademis yang hadir.

Kuliah umum yang dimulai sekitar pukul 16.00 WIB dihadiri ratusan mahasiswa, meski sempat terlambat dari yang dijadwalkan sebelumnya yaitu pukul 14.00 WIB.

Kompas TV Kejaksaan Negeri Kota Cimahi memusnahkan barang bukti narkoba bernilai miliran rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com