5 Hari Terendam Banjir, Aktivitas Warga Desa Santan Kukar Terhenti

SAMARINDA, KOMPAS.com - Desa Santan, Kecamatan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dilanda banjir, sejak Jumat (31/3/2017)setinggi 1,5 meter. Hingga Senin (3/4/2017) air hanya turun sekitar 2 cm dari ketinggian awal.

Kepala Desa Santan Tengah, Nasrullah, mengatakan, sudah lima hari banjir tidak surut, membuat semua aktivitas warga terhenti.

“Banjir datang dari Jumat, tingginya waktu itu 1,5 m. Nah hari ini turun cuma 2 cm, jadi ya masih tinggi,” kata Nasrullah (3/4/2017).

Ia menyebutkan, banjir memang menjadi langganan Desa Santan sejak belasan tahun lalu. Namun sejak tahun 2016 lalu, datangnya banjir tidak bisa diprediksi.

“Dulu masih bisa diwaspadai, musim hujan pasti banjir. Jadi kalau hujan sedikit, langsung warga persiapan. Tapi kalau sekarang sudah tidak bisa diprediksi, kadang tidak hujan tapi tetap banjir karena sungai meluap,” ungkapnya.

Kondisi saat ini, korban yang rumahnya kebanjiran sudah dievakuasi oleh tim Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kukar.

“Bantuan tim penyelamat sudah mengevakuasi warga yang rumahnya rendah. Warga lain juga banyak yang pergi ke rumah kerabat yang tidak kebanjiran. Masih ada yang bertahan di rumah mereka untuk menjaga barang-barang,” sebutnya.

Sejak banjir menerjang, semua sekolah yang ada di Desa Santan terpaksa diliburkan. “Semua siswa SD, SMP dan MTS tidak sekolah. Memang sekolahnya meliburkan karena ditakutkan debit air akan bertambah,” ucapnya.

Baca juga: Hujan Deras di Malaysia, Ratusan Rumah di Indonesia Terendam Banjir