Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genset, "Teman Setia" Para Siswa yang Jalani UNBK di Kotawaringin Barat

Kompas.com - 03/04/2017, 19:31 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tingkat SMK di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, berlangsung lancar di tiga sekolah berbeda, meski harus menggunakan genset.

Genset terpaksa digunakan karena PLN Rayon Pangkalan Bun tak ingin ambil risiko listrik padam saat ujian sedang berlangsung.

Sebanyak tiga buah genset dioperasikan untuk menunjang UNBK gabungan di sini. Belakangan ini, aliran PLN di Kotawaringin Barat memang sering padam. Malah tak jarang terjadi pemadaman total (black out).

"Saya sudah standby sejak kemarin. Dua minggu lalu survei dan kemarin instalasi listriknya," kata Ikhsan Haryadi, seorang teknisi PLN yang bertugas, Senin (3/4/2017) siang.

Selain SMK Negeri 1 Pangkalan Bun, dan SMK Muhammadiyah Pangkalan Bun, dua sekolah, yakni SMK Negeri 2 Pangkalan Bun, dan SMK Sulung menggelar UNBK dengan menumpang pada laboratorium milik SMA Negeri 1 Pangkalan Bun.

SMK Negeri 2 Pangkalan Bun harus menumpang di fasilitas milik sekolah lain karena belum memiliki jumlah unit komputer yang memenuhi persyaratan untuk menggelar UNBK sendiri.

(Baca juga: UN Tak Mesti Pakai Komputer)

Pada UNBK pertama yang mereka ikuti itu, SMK yang memiliki lima jurusan, yakni teknik batu beton, teknik gambar, listrik, agrobisnis tanaman pangan dan industri, dan agrobisnis pembibitan dan kultur jaringan, itu mengirimkan 218 peserta.

Jumlah peserta itu sudah termasuk 40 siswa SMK Sulung yang menginduk ujian pada SMK Negeri 2 Pangkalan Bun.

"Untuk bisa bisa menyelenggarakan UNBK sendiri, ketentuannya harus punya komputer sebanyak sepertiga dari jumlah total peserta ujian. Kami butuh minimal 80 unit. Yang ada baru 60 unit," ujar Fatson, Kepala SMK Negeri 2 Pangkalan Bun di lokasi UNBK.

"Kami sebenarnya bisa melaksanakan UNBK sendiri tahun depan, jika pemerintah segera mengabulkan usulan kami untuk menambah jumlah komputer," imbuhnya.

(Baca juga: Mendikbud Minta "Hacker" Tak Ganggu Pelaksanaan UN Berbasis Komputer)

Jumlah sekolah tingkat atas yang melaksanakan UNBK di Kotawaringin Barat tahun ini bertambah. Ada SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, SMK Negeri 1, SMK Negeri 2 Pangkalan Bun, dan SMK Sulung.

Tahun lalu, hanya SMA Negeri 1 dan SMK Negeri 1 Pangkalan Bun yang menyelenggarakan UNBK. Meski begitu, masih banyak sekolah yang belum melaksanakan UNBK di kabupaten di wilayah barat Kalimantan Tengah ini.

Di dalam kota Pangkalan Bun sendiri. Ujian digelar dalam tiga sesi, karena harus bergantian menggunakan komputer. Sesi pertama dimulai pada pukul 07.30 WIB, dan sesi terakhir hingga pukul 15.00 WIB.

Insiden kecil

Gangguan kecil sempat terjadi di ruang laboratorium tiga ketika stabilizer voltage (stavol) sempat terbakar.

"Namun, insiden itu hanya menunda ujian selama lima menit," kata Kepala SMA Negeri 1 Pangkalan Bun, Rusnah.

Salah satu pendingin ruangan di salah satu ruang ujian juga padam. Namun, teknisi yang bertugas menyebut daya yang disalurkan genset lebih dari cukup.

"Mungkin faktor AC-nya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com