Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/04/2017, 18:12 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - AMR (16), tersangka pembunuhan Kresna Wahyu Nurachmad (15), siswa SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, terobsesi dengan karakter pada film Rambo yang dibintangi oleh bintang Hollywood, Silvester Stalone. Film legendaris itu memang menayangkan adegan-adegan kekerasan.

Hal itu diungkapkan Kepala SMA Taruna Nusantara, Usdiyanto seusai reka ulang kasus tersebut di komplek SMA Taruna Nusantara, Jalan Magelang-Purworejo, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (3/3/2017).

"Di hadapan penyidikan, dia (AMR) mengakui kalau suka menonton Rambo dan film-film kekerasan lainnya sejak lima tahun lalu. Dia terobsesi," terang Usdiyanto yang ikut mendampingi AMR selama penyidikan.

Baca juga: Siswa SMA Taruna Nusantara yang Tewas Dikenal Tak Neko-neko Semasa Hidupnya

Usdiyanto menjelaskan di sekolah siswa dilarang mengakses televisi maupun alat komunikasi lainnya. Namun pihak sekolah kerap menyelenggarakan nonton film bareng di GOR setempat. Film-film yang diputar adalah film pilihan siswa, namun harus melalui proses seleksi Bagian Humas SMA Taruna Nusantara.

"Jadi kita punya keluarga asuh, itu untuk pergaulan antara abang, kakak, adik, agar semakin smooth. Setiap hari Sabtu ada makan siang bareng dengan bapak dan ibu pamongnya. Termasuk nonton bareng di GOR, kita bawa makanan dan minuman. Film-film yang diputar tentu yang bermuatan edukatif," terangnya.

Usdiyanto menduga, perbuatan AMR terinspirasi dengan film-film kekerasan yang pernah ditonton. Sebab, katanya, AMR sangat tahu bagaimana mengeksekusi korban dengan rapi meskipun berada di barak yang juga dihuni oleh puluhan siswa lainnya.

"Dia begitu cerdas, dia itu tahu bagaimana memotong urat nadi korban agar korban tidak bersuara dan sebagainya. Tapi biarlah hal ini ditangani penegak hukum," ungkapnya.

Usdiyanto menerangkan, tersangka AMR memang dikenalkan sebagai anak yang suka membuat ulah.

Dia beberapa kali diketahui mencuri uang, buku tabungan dan barang-barang milik siswa lain. Bahkan pihak sekolah baru akan memberinya peringatan atas perbuatannya pada Jumat (31/3/2017).

"Dia memang anak yang punya power, tapi kami tidak mencurigainya sebagai potensi negatif. Kami melihat banyak juga anak yang punya potensi 'sok jago', seperti ada anak yang suka menggigit drum saat marching band dan sebagainya," lanjutnya.

Dia mengakui, kasus ini sebagai kasus yang betul-betul di luar dugaannya. Sebab, pola asuh yang diterapkan saat ini sudah sesuai ketentuan.

Kendati demikian, pihaknya akan melakukan evaluasi serta terus mendampingi pelaku mengingat masih di bawah umur.

"Bagaimana pun juga anak ini harus tetap punya masa depan. Kalau bisa nanti di Lapas dia juga harus tetap sekolah," tuturnya.

Kepala Bagian Humas SMA Taruna Nusantara, Cecep Iskandar menambahkan, AMR termasuk anak yang kurang berprestasi baik dibanding siswa lainnya. Akibat perbuatannya, AMR harus dikeluarkan dari sekolah yang dikenal banyak menorehkan prestasi itu.

"Secara de facto sudah dikeluarkan (dari sekolah), namun secara de jure sedang akan ditandatangani," terang Cecep.

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan, Aktivitas di SMA Taruna Berjalan Normal

Seperti diberitakan, Kresna Wahyu Nurachmad (15), siswa kelas 10 SMA Taruna Nusantara, asal Jalan Sumarsana No 12 RT 003 RW 04 Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung diduga dibunuh oleh tersangka AMR yang tidak lain ada teman satu barak, Jumat (31/3/2017) sekitar pukul 03.30 WIB.

Tersangka yang sakit hati lantaran tepergok mencuri itu menusuk leher korban dengan pisau hingga korban kehabisan darah.

Kompas TV Rekonstruksi Kasus Pembunuhan SMA Taruna
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com