LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Sehat (35), pencari krak alen (getah gaharu) asal Desa Leubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, mengaku pernah bertemu dengan suku Mante di pedalaman Aceh Timur sekitar dua bulan lalu.
Dia menceritakan, saat itu dia bersama tiga temannya sedang mencari krak alen di kawasan hutan Sijuk, Kecamatan Pante Birari, Aceh Timur.
“Mereka bergerombolan. Kami melihat mereka di kawasan pinggir alur (payau) sedang mencari kerang. Mereka biasa mencari makanan di pinggiran sungai atau di pinggiran alur,” kata pria yang akrab disapa Ateng ini.
Baca juga: Kisah tentang Suku Mante yang Misterius di Hutan Aceh
Dia menyebutkan, keberadaan suku Mante di hutan Aceh Timur bukan hal baru. Bagi para pencari kerak alen dan rotan di kawasan itu, informasi soal suku Mante itu sudah diketahui sejak lama.
“Mereka itu sangat lincah. Begitu mengetahui ada yang datang, langsung beramai-ramai kabur. Waktu kami lihat itu jumlahnya mungkin 20 orang lebih,” katanya.
Dia menjelaskan, ciri khas dari suku Mante ini memiliki telapak menyamping, tidak seperti manusia normal.
“Itu yang saya lihat. Kami bahkan menyebutnya dengan sebutan manusia kaki terbalik. Jadi mereka jalan itu agak mengangkang, dan tanpa mengenakan pakaian,” terangnya.
Camat Pante Bidari, Aceh Timur, M Nasir mengaku pihaknya belum pernah mendengar keberadaan suku Mante di wilayahnya.
“Saya pernah beberapa kali datang ke kawasan hutan Sijuk itu. Namun, tidak pernah ketemu dengan suku Mante. Warga juga tak pernah bercerita soal itu ke saya,” sebutnya.
Hal senada disebutkan Kapolsek Pante Bidari, Iptu Zainir.
“Belum pernah dengar saya ada suku Mante di wilayah ini. Malah yang saya lihat itu yang di televisi yang beredar di media sosial juga," katanya.
Baca juga: Gubernur Aceh Bentuk Tim untuk Cari Suku Mante
Sebelumnya perbincangan soal suku Mante menjadi viral di media sosial setelah seorang pemotor mengunduh video yang diduga suku Mante ke media sosial. Video tersebut berlatar belakang hutan Aceh Besar.
Lalu muncul pertanyaan, apakah benar suku Mante masih ada atau sudah punah. Suku ini diyakini sebagai suku asli Aceh.