Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisihkan Ratusan Peserta Pria, Maria Jadi Pemain Terbaik Festival Sepak Bola Anak Perbatasan

Kompas.com - 03/04/2017, 09:46 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com - Maria Dewita Min (12), terpilih sebagai pemain terbaik dalam Festival Sepak Bola Anak Perbatasan di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Maret 30-1 April 2017 dan  diikuti 300 orang peserta.

Menjadi peserta perempuan satu-satunya, Siswi kelas VI SDK Maubesi 1, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) itu, menyisihkan ratusan peserta anak laki-laki.

Maria dinilai memiliki kemampuan mengolah bola yang luar biasa dan melebihi peserta laki-laki lainnya, sehingga atas pencapaiannya itu ia pun diberi kesempatan ke fase selanjutnya yakni digembleng secara khusus di Sekolah Sepak Bola Bintang Timur.

Selain itu, Maria juga diberi sebuah bola khusus anti pecah yang disebut dengan magic ball. Hadiah bola itu diserahkan langsung oleh Bupati Belu Wilybrodus Lai.

Maria yang mengaku bermain bola sejak berusia enam tahun itu, menyebut Mega Bintang Real Madrid Cristiano Ronaldo sebagai pemain favoritnya.

“Saya baru dua kali menonton di TV saat Cristiano Ronaldo main bola. Cara bermainnya sangat cepat sehingga saya ingin seperti dia (Cristiano Ronaldo) dan juga ingin sekali bertemu langsung dengan Cristiano Ronaldo,” kata Maria kepada Kompas.com, usai kegiatan Festival bola di Lapangan SSB Bintang Timur, Minggu (2/4/2017).

Baca juga: Festival Sepak Bola Anak Perbatasan Digelar di Atambua

Menurut Maria, ia hanya punya waktu bermain bola di sekolah saja karena ketika sudah berada di rumah tugasnya pun menjaga seorang adiknya yang masih kecil.

Walapun begitu, kedua orang tuanya yakni Hironikus Min dan Ervina tetap mendukung penuh hobinya itu.

“Saya ingin masuk SSB (Bintang Timur) ini supaya bisa main di tingkat nasional dan internasional, agar suatu saat bisa bertemu dengan Cristiano Ronaldo,” ucapnya.

Sementara itu guru pendamping Maria, Alo Riberu mengatakan Maria bermain bola sejak masih duduk di bangku kelas II SD.

“Awalnya saat latihan kita temukan bakatnya, sehingga kita terus latih dia sehingga dari semua teman temannya di sekolah dia yang kita anggap paling bagus. Maria ini kalau sehari tidak main bola, tentu kepalanya akan sakit, karena itu pihak sekolah terus mendukung Maria dengan teman temannya untuk terus berprestasi untuk mengharumkan nama sekolah,” ucapnya.

Baca juga: Indra Sjafri Puji Potensi Sepak Bola di Kabupaten Ngada

Sementara itu ditemui secara terpisah Ketua Panitia Festival Bola Anak Perbatasan, Alfonsus Marianus Kosat mengatakan, Maria adalah salah satu pemain terbaik, denga skill bagus dan punya potensi untuk dikembangkan.

“Setelah tiga hari kita melakukan pengamatan, rupanya Maria ini memiliki dribble, kontrol, shooting, passing, dan selalu bermain bagus. Kecepatannya di atas rata-rata pemain seusianya. Untuk bodinya lumayan dan tidak takut walaupun bermain dengan anak laki-laki,” kata Kosat.

Selain Magic Ball lanjut Kosat, Maria juga mendapatkan jersey dan sepatu bola. Maria juga akan dilibatkan untuk program pembinaan selanjutnya.

“Maria baru berusia 12 tahun dan ke depannya kita sudah punya bibit untuk sepak bola wanita. Maria juga bisa berkesempatan ikut seleksi timnas wanita karena dia memang berbakat,” ujarnya.

Baca juga: Nilai Minus Sepak Bola Indonesia di Mata Luis Milla

Kompas TV Indonesia Kurang Pengenalan Sepak Bola Sejak Dini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com