Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mutilasi di Tempat Biliar Diduga karena Utang Pekerjaan

Kompas.com - 31/03/2017, 19:08 WIB

PEKANBARU, KOMPAS — Jajaran Kepolisian Daerah Riau dan Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Utara menangkap Har alias Ari (31) di salah satu apartemen di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (29/3/2017) malam.

Ari adalah tersangka pembunuh dan pemutilasi Bayu Santoso (27), warga Desa Tanjung Medang, Kecamatan Rupat Utara, Bengkalis, Riau, Jumat (24/3/2017).

Penangkapan dilakukan tim gabungan yang dipimpin Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkalis Ajun Komisaris Noak Aritonang.

”Tersangka ditangkap di Apartemen Teluk Intan, Kecamatan Penjaringan,” kata Kepala Polres Bengkalis Ajun Komisaris Besar Hadi Wicaksono, Kamis (30/3/2017), di Pekanbaru.

Meski kejadian pembunuhan berlangsung pada Jumat malam, mayat Bayu baru ditemukan Senin (27/3/2017). Tubuhnya ditemukan dalam kondisi terpotong-potong dalam koper yang dimasukkan ke dalam tong berwarna biru. Terungkapnya kasus itu berkat laporan seorang saksi mata, Andrean, yang melihat langsung kejadian tersebut (Kompas, 29/3/2017).

Hadi mengungkapkan, setelah penemuan mayat, polisi langsung memeriksa beberapa saksi, termasuk kerabat tersangka. Pada Senin malam, polisi telah mengetahui keberadaan Ari di sebuah kawasan di Jakarta. Ia melarikan diri bersama putrinya yang berusia lima tahun.

(Baca juga: Pelaku Mutilasi Ditangkap Saat Bersama Anaknya di Apartemen di Jakarta)

Dengan menggunakan pesawat terakhir, Senin malam, tim gabungan dari Riau berangkat menuju Jakarta. Tim kemudian berkoordinasi dengan jajaran Polres Metropolitan Jakarta Utara.

”Tidak gampang menemukan lokasi persis tersangka. Setelah dua hari mengumpulkan informasi dan data, tim baru mengetahui persembunyiannya di sebuah apartemen di Penjaringan. Setelah memastikan tersangka di kamar, baru dilakukan penggerebekan,” kata Hadi.

Ari kemudian dibawa ke Markas Polres Metropolitan Jakarta Utara. Ada luka di tangan kiri dan kening Ari. Diduga, luka itu akibat perlawanan korban saat upaya pembunuhan. Di dada sebelah kiri sampai bagian bahu pelaku terdapat tato bergambar seperti burung cenderawasih.

Sadis

Pembunuhan yang dilakukan Ari terbilang sadis. Peristiwa itu disaksikan Andrean yang sebelumnya dimintai tolong oleh Ari untuk menjemput korban. Di rumah Ari, yang merupakan arena permainan biliar, Bayu ditusuk pisau dari belakang.

Andrean, yang melihat kejadian mengerikan di depan matanya, langsung melarikan diri ke hutan. Setelah merasa aman dan tenang, Andrean melaporkan kejadian itu kepada polisi pada Senin. Dalam penggeledahan di lokasi, ditemukan mayat Bayu dalam keadaan terpotong-potong di dalam sebuah koper.

(Baca juga: Seorang Pria Dibunuh lalu Dimutilasi Temannya di Tempat Biliar)

Hadi belum dapat memberikan keterangan mengenai motif pembunuhan tersebut. Namun, berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban memiliki utang pekerjaan mengganti karpet meja biliar yang menjadi usaha Ari. Uang sudah diterima, tetapi pekerjaan tidak kunjung dilaksanakan sehingga pelaku marah.

”Ada pula kesaksian, korban akan melaporkan tersangka kepada polisi karena Ari merupakan pengedar narkoba. Namun, motif ini masih kami dalami dalam pemeriksaan,” kata Hadi.

Sementara itu, Kamis (30/3/2017) dini hari, terjadi pengeroyokan di sebuah kafe di kawasan Payung Sekaki, Pekanbaru. Penjaga kafe bernama Robby (30), warga Labuh Baru, tewas setelah ditusuk di dada kiri. Pelaku belum diketahui. Adapun teman Robby, penjaga kafe lainnya, Ery (32), kini masih dirawat di rumah sakit akibat luka tusuk di bagian perut. (SAH)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 31 Maret 2017, di halaman 15 dengan judul "Pemutilasi Ditangkap".

 

Kompas TV Salah seorang pelaku pembunuhan di Kabupaten Bengkalis diringkus di tempat persembunyiannya di wilayah Pluit, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com