Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Menderita Hidrosefalus, Suami Terkena Kanker, Buruh Tani Ini Hanya Bisa Pasrah

Kompas.com - 31/03/2017, 18:38 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

PONOROGO, KOMPAS.com - Derita Kasmiati (42) sepertinya tak pernah reda. Empat tahun berjibaku dengan hidrosefalus (kepala membesar) yang mendera anak ketiganya, Sifa Muchlison sejak lahir, kini sang suami, Tukimin ( 48), digerogoti sakit kanker.

"Saya ingin menjerit rasanya menghadapi beban hidup seberat ini. Setelah anak saya sakit hidrosefalus, kini suami saya sakit kanker kulit. Setiap hari rasanya saya ingin menangis melihat Sifa dan suami saya tergeletak tak berdaya di lantai rumah," ujar Kasmiati di kediamannya di Dusun Sekuwung, Desa Kedung Banteng, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Jumat ( 31/3/2017).

Kasmiati menceritakan, saat lahir Sifa dalam kondisi normal. Berat badanya saat itu 3,2 kilogram. Lima belas hari kemudian, Sifa tiba-tiba diserang panas tinggi tiga hari tiga malam, badan Sifa panas tinggi dan sering kejang-kejang.

Sifa sempat dilarikan ke RSUD dr Hardjono Ponorogo. Namun di rumah sakit milik Pemkab Ponorogo itu, sakit panas Sifa tak sembuh. "Sifa kemudian dirujuk di RSUP dr. Soedono Kota Madiun. Selama tiga bulan anak saya dirawat di RS Soedono," kata Kasmiati.

Menurut Kasmiati, kepala Sifa mulai membesar setelah usia tiga bulan. Khawatir dengan kondisi itu, Sifa di bawa ke Surabaya. Hasil pemeriksaan dokter menyebutkan Sifa menderita hidrosefalus.

"Dokter sampaikan nanti kalau saatnya ia akan dihubungi lagi," ucap Kasmiati.

Usai pemeriksaan di Surabaya, Kasmiati tak bisa banyak berbuat. Ia lebih banyak pasrah dengan kondisi Sifa. Padahal kepala anaknya yang lahir 4 Maret 2013 lalu makin membesar sementara tubuhnya makin mengecil.

Kini Sifa yang berumur empat tahun hanya memiliki berat 9 kilogram. Kesehariannya, putra ketiganya itu hanya berbaring di tempat tidur kecil bantuan orang bila pagi dan siang hari.

"Tidak tega saya lihat Sifa tidur sendirian di ranjang bayi. Setiap malam saya keloni Sifa tidur di lantai dengan alas tikar saja," ungkap Kasmiati.

Baca juga: Mendeteksi Gejala Penyakit Hidrosefalus pada Bayi

Meski sudah berumur empat tahun, Sifa tak bisa mengunyah layaknya seperti anak seusianya. Untuk makan, Sifa diberikan bubur bayi dan susu formula. Sejatinya, Kasmiati ingin memberikan makan nasi dan sayuran. Lantaran penyakit yang diderita anaknya, Sifa tak mampu mengunyah nasi dan sayur.

"Sifa juga belum bisa bicara. Bahkan untuk mengeluarkan suara menangis pun ia tak mampu. Saya tahu Sifa menangis kalau melihat air matanya berlinang di pipinya," kata Kasmiati sambil menyeka air matanya dengan tangannya.

Sementara dua kakak Sifa, Isna Leni Meilina (13) dan Alfin susanto (11) tumbuh normal.

Belum genap dua tahun umur Sifa, Kasmiati diberikan cobaan lagi. Tukimin, suaminya, jatuh sakit terkena kanker kulit. Tukimin sudah tiga kali dioperasi mengeluarkan tumor yang bersarang di bokong kananya itu. Lantaran habis dioperasi, Tukimin kini hanya memiliki satu bokong saja.

"Bokong sebelah kanan, dagingnya sudah habis diambil untuk dikeluarkan tumornya," kata Kasmiati.

Dalam kesehariannya, Tukimin hanya terbaring dalam posisi tengkurap dengan diselimuti sarung beralaskan tikar di lantai rumahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com