Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seni Kaligrafi Karya Napi Terorisme Poso Terkenal Hingga Australia

Kompas.com - 31/03/2017, 07:06 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com — Mengenakan kopiah putih, berbaju kotak-kotak, dipadu celana coklat jingrang, Ibnu Kholdun, terlihat sabar memandu para narapidana menekuni seni kaligrafi kuningan di Lapas Kelas I Madiun, Kamis ( 30/3/2017) siang.

Selain memandu, di ruang staf KPLP (Kesatuan Pengamanan Lembaga Permasyarakatan) Madiun beukuran 4 x 5 meter, Ibnu nampak sibuk mengecek hasil karya anak-anak binaannya.

Tak hanya itu, beberapa hasil karya kaligrafi kuningan miliknya dan anak-anak binaannya terpampang di ruangan itu. Mulai dari tulisan arab biasa hingga paduan antara pemandangan dan bangunan masjid.

Ibnu Kholdun, terpidana teroris di Poso dalam enam bulan terakhir memberikan pelajaran sekaligus praktek seni kaligrafi dengan bahan kuningan bagi narapidana di Lapas Kelas I Madiun.

Pelajaran yang diberikan mulai dari sketsa gambar, mengukir, hingga membingkai. Napi delapan tahun penjara itu ditunjuk menjadi pelatih napi lainnya yang berminat di bidang seni kaligrafi setelah karyanya banyak dijual dan diminati masyarakat.

"Sudah sekitar 60-an kaligrafi yang saya hasilkan. Pembelinya dari Jakarta, Jawa, hingga orang Australia," kata Ibnu Kholdun yang ditemui di sela-sela kesibukannya membina dua napi yang menekuni seni kaligrafi kuningan di Lapas Kelas I Madiun, Kamis (30/3/2017) siang.

(Baca juga: Pemuda Muhammadiyah: Jokowi akan Bantu Mantan Teroris yang Sudah Tobat)

 

Karya kaligrafi kuningan Ibnu tersohor hingga Australia, setelah orang Australia melihat hasil karyanya di Lapas Madiun. "Orang Australia itu datang membeli setelah melihat salah satu hasil karya saya di orang lain," tuturnya.

Ibnu menceritakan, kaligrafi berbahan kuningan ini dibuat manual menggunakan tangan (handmade). Mulai dari awal hingga finishing dibuat oleh tangan para napi. Lain halnya dengan kebanyakan karya seni kaligrafi kuningan di pasaran, sudah menggunakan teknologi mesin cetak plat.

Kenal Seni Sejak SMA

Pengetahuannya tentang seni kaligrafi sudah dikenal Ibnu sejak ia duduk di bangku SMA. Setelah mendekam di penjara, Ibnu kembali mengasah keterampilannya hingga dapat menghasilkan uang.

Setelah enam bulan berkarya di balik penjara, warga kelahiran Tegal, Jawa Tengah ini tak hanya menghasilkan karya seni kaligrafi yang bagus. Ia menularkan keahliannya kepada napi lain sebagai bekal keterampilan yang dapat digunakan mencari nafkah setelah keluar dari penjara.

"Dulu waktu sekolah sempat belajar tentang seni kaligrafi. Dan alhamdulillah ilmu itu sekarang bisa bermanfaat karena bisa menghasilkan karya seni kaligrafi dari teman-teman binaan termasuk para pegawai," kata Ibnu.

Tentang pilihannya terhadap seni kaligrafi dibanding kegiatan lain selama di penjara, Ibnu mengatakan, berkarya di bidang seni kaligrafi dapat bermanfaat bagi orang lain.

Ia pun teringat dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

"Artinya saya berharap dengan sedikit yang saya mampu ini bisa bermanfaat bagi manusia," ungkap Ibnu.

(Baca juga: Soal Pembinaan Mantan Teroris, Bupati Dedi Punya Cerita....)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com