INDRALAYA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Aniss Saggaf menyatakan, pihaknya membentuk tim investigasi terkait kasus tenggelamnya dua mahasiswa saat mengikuti kegiatan pendidikan dasar organisasi yang digelar BEM FKIP Unsri, Minggu (26/3/2017) malam lalu.
Ia menyebutkan, tim tersebut akan berkoordinasi dengan pihak polisi.
“Tim sudah saya bentuk. Hari Senin (27/3/2017) sudah saya SK-kan. Tim sudah bergerak untuk Universitas Sriwijaya dan nanti berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melihat ada unsur kesengajaan atau tidak," ucapnya doa bersama di gedung KPA Universitas Sriwijaya Indralaya Rabu (29/3/2017).
Dia mengatakan, bila ditemukan adanya pelanggaran, pihaknya tentu akan memberikan sanksi.
"Nanti kita lihat bagaimana bentuk pelanggarannya. Namun berdasarkan laporan panitia tidak ada bentuk perpeloncoan dalam kegiatan tersebut," katanya.
Aniss menambahkan, pihaknya tidak akan menghentikan kegiatan organisasi yang ada di Unsri. Namun akan ada evaluasi agar mahasiswa lebih teliti dan berhati-hati dalam melakukan kegiatan.
"Mereka tetap jalan cuma untuk kegiatan-kegiatan seperti ini jadi pelajaran bagi kita bahwa untuk kegiatan fisik di tempat berbahaya sudah tidak zamannya lagi," tambahnya.
Baca juga: Soal Mahasiswa Tewas Saat Diksar, Menristek Dikti Panggil Rektor Unsri
Doa bersama diikuti civitas akademika Unsri, mulai Rektor Aniss Saggaf, pembantu rektor, dekan, dosen, mahasiswa, staf pegawai hingga perwaklan kedua keluarga mahasiswa yang tenggelam.
Aniss dalam sambutannya mengatakan, kedua mahasiwa yang meninggal dunia,Taufik Hidayat dan Kikjet, adalah mahasisswa cerdas dan mempunyai kepercayaan diri meski hidup dalam kesederhanaan.
Seperti diberitakan dua mahasiswa unsri Taufik Hidatyat dan Kikjet tewas tenggelam saat mengikuti kegiatan diksar organisasi yang digelar BEM FKIP unsri minggu malam lalu. Diduga keduanya tidak bisa berenang saat diminta menyebrangi kanal sedalam 4 meter dan lebar 9 meter.
Baca juga: Ikut Diksar Organisasi, Dua Mahasiswa FKIP Unsri Tewas Tenggelam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.