Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Warga Australia Ditolak Masuk Bali karena Terlibat Kasus Paedofilia

Kompas.com - 29/03/2017, 10:13 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Dua warga Australia ditolak pendaratan di Bali oleh Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Ngurah Rai Denpasar, karena keduanya tersangkut kasus paedofilia.

Adalah MNM yang melakukan pendaratan di Bandara Ngurah Rai pada Jumat (17/3/2017) pukul 21.30 Wita dengan penerbangan JQ57 dari Brisbane, Australia.

Baca juga: Jadi Buronan Kasus Paedofilia, Seorang WN Australia Dicegah Masuk Bali

MNM ditolak pendaratannya karena termasuk ke daftar tangkal dengan alasan paedofilia.

MNM kemudian dikembalikan ke Brisbane melalui penerbangan JQ38 tujuan Sydney, Australia pada Sabtu (18/3/2017).

Satu lagi WNA asal Australia berinisial RJP. Ia ditolak pendaratan di TPI Ngurah Rai pada Selasa (21/03/2017) pukul 22.30 Wita. Ia tiba dengan penerbangan JQ 37 dari Sydney, Australia.

Tiba di Bandara Ngurah Rai langsung ditolak karena ada informasi dari Australian Federal Police (AFP) yang menyebutkan RJP adalah pelaku paedofilia.

RJP kemudian dikembalikan ke embarkasi awal dengan penerbangan JQ38 tujuan Sydney, Australia pada Selasa (21/03/2017).

"Untuk Bandara Ngurah Rai, yang perlu diwaspadai adalah masuk atau keluar pencari suaka yang akan menyeberang ke Australia seperti Bangladesh, Srilanka dan Pakistan. Di samping itu, kasus paedofil. Kerja sama lintas negara juga menjadi rujukan," kata Dir Lantaskim Ditjen Imigrasi, Maryoto Sumadi, Selasa (28/3/2017).

Baca juga: Pelaku Paedofilia Asal Inggris Divonis 5 Tahun Penjara di Mataram

"Pengetatan terhadap WNA di bandara atau pelabuhan internasional yang akan masuk Indonesia terus kami lakukan," tandasnya.

Berita ini sudah tayang di Tribunnews, Rabu 29 Maret 2017 dengan judul Dua Bule Asal Australia Ditolak Masuk Bali, Diduga Pelaku Paedofilia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com