Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Lansia, Bupati Dedi Gelorakan Kembali Program Orangtua Asuh

Kompas.com - 25/03/2017, 11:43 WIB
Reni Susanti

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Kisah Ibu Siti Rohaya alias Amih (83) yang digugat anaknya Rp 1,8 miliar di Garut, mengingatkan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada beberapa kisah orangtua yang terlantar.

“Hingga kini masih ada orangtua yang diterlantarkan anaknya. Saya beberapa kali melihatnya. Salah satunya kasus Bu Amih ini,” ujar Dedi pada Kompas.com, Sabtu (25/3/2017).

Kasus tersebut menyebar di berbagai daerah yang dikunjungi. Karena kisah-kisah menyedihkan itu pulalah, tahun 2015 lalu Dedi meluncurkan program orangtua asuh.

(Baca juga: Ibu yang Digugat Anaknya Rp 1,8 Miliar Serahkan Kuasa kepada Bupati Purwakarta)

Dalam program tersebut, Dedi mengangkat 100 orangtua khususnya ibu asuh di Purwakarta dan beberapa tempat di Jawa Barat. Di antaranya manusia tertua di Purwakarta, Nenek Anami yang waktu itu berusia 140 tahun.

“Syarat menjadi ibu asuh atau orangtua asuh adalah janda tua atau orangtua yang sudah tidak mampu mencari penghasilan dan tidak dirawat keluarganya,” ucapnya.

Bantuan yang diberikan senilai Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per bulan. Dan program ini tidak hanya berlaku untuk Bupati Purwakarta, tapi seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Purwakarta.

“Seluruh PNS atau pegawai di Purwakarta yang memiliki rezeki lebih disarankan untuk mengikuti program ini. Berbagi pada sesama. Apalagi kita tidak selamanya muda,” ucapnya.

Tahun ini, Dedi akan kembali menggalakan program ini di bulan April. Karena tahun ini, Pemkab Purwakarta memiliki PNS baru.

“Kita gelorakan kembali. Karena ibu ataupun orangtua adalah orang yang harus dihormati, disayangi. Pengorbanan mereka untuk membesarkan anak-anaknya luar biasa. Jangan karena sudah tua, mereka malah ditinggalkan begitu saja,” ucapnya.

Sebab, beberapa kali ia bertemu dengan kakek tua yang hidup sebatang kara karena ditinggal anak-anaknya. Ada pula yang tinggal sendiri, buta, di sebuah gubuk.

“Miris. Saya sampai nangis. Saya sering keliling pakai sepeda atau kendaraan. Lalu berhenti di satu tempat dan melihat betapa pedihnya kehidupan mereka,” sebutnya.

Baca juga: Seorang Ibu 83 Tahun Digugat Anaknya Sebesar Rp 1,8 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com