Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mak Yah Hidup Sendiri di Gubuk Sebelah Kandang Ayam Selama 20 Tahun

Kompas.com - 24/03/2017, 14:13 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Mak Yah (73) hidup seorang diri selama 20 tahun gubuk sempit dan dekat dengan kandang ayam di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, Jawa Timur.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Mak Yah menjadi tukang pijat dan buruh cuci pakaian. Namun, sejak dua bulan terakhir, Mak Yah lebih banyak beristirahat di dalam rumahnya karena sakit-sakitan.

"Selama ini, untuk makan dan minuman, warga sini yang mengirim untuk Mak Yah apalagi sekarang kondisinya sudah sakit-sakitan. Kasihan dia seorang diri," tutur Karim (52), Ketua RT 04 RW 1 Lingkunga Krajan Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi, Kamis (23/3/2017).

Sebelum tinggal di sebelah kandang ayam, menurut Karim, Mak Yah sempat tinggal di sekitar kuburan lalu dipindah oleh masyarakat ke gubuk tersebut.

Gubuk yang ditempati oleh Mak Yah berdinding bambu berukuran 1,5 meter kali 3 meter. Di dalamnya hanya terdapat satu tempat tidur untuk Mak Yah beristirahat sehari-hari.

Gubuk tersebut berada dalam tanah kosong yang dipagar milik Agus Samiaji warga setempat yang juga digunakan untuk kandang ayam.

"Warga sini sudah sepakat untuk mengurus mak Yah bersama-sama. Setiap pagi, siang dan malam selalu ada yang jenguk ke sana. Tidak ada biaya yang ditarik untuk Mak Yah tinggal di sini," tuturnya.

Mak Yah juga beberapa kali mendapatkan bantuan baik dari pribadi dan kelembagaan seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Banyuwangi.

Sementara itu, Mak Yah bercerita bahwa dia sering pusing dan tidak kuat jalan. Untuk ke kamar mandi, dia harus dibantu oleh tetangga yang mengunjunginya.

"Enggak kuat jalan sering pusing terus tiba-tiba gelap jadi takut mau ke mana-mana," tuturnya.

Sementara itu, Bambang Suharto, petugas Dinas Sosial kepada Kompas.com mengatakan, Mak Yah sudah dievakuasi ke Panti Jompo UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia di Kecamatan Glenmore agar kehidupannya lebih terjamin.

"Mak Yah sudah kami evakuasi ke panti jompo, Kamis kemarin, setelah kami mendapat laporan. Di sana akan lebih terkontrol, termasuk masalah kesehatan. Di sana kan sudah ada yang merawat dari pada sendirian di gubuknya," ucapnya.

Dia juga menambahkan, selama tinggal di panti jompo, kebutuhan Mak Yah akan lebih diperhatikan.

"Semua gratis, tidak ada biaya termasuk saat dijemput dan selama tinggal di sana," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com