Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabes Polri Ringkus Dua Bandar Narkoba Jaringan Internasional di Medan

Kompas.com - 23/03/2017, 20:17 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Tim Ditnarkoba Bareskrim Mabes Polri bekerjasama dengan Ditnarkoba Polda Sumut kembali mengungkap jaringan narkoba internasional (Malaysia-Aceh Tamiang-Jakarta) yang berdomisili di Kota Medan.

Dari dua lokasi pengungkapan, yaitu di Perumahan Pondok Surya 2 Nomor 94 dan Jalan Pringgan Gang Rambutan, diringkus seorang bandar narkoba, Husni.

Kemudian dari hasil introgasi, polisi meringkus Azhari alias AL yang tinggal di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, dalam jaringan ini, ia berperan sebagai koordinator transportasi dan distribusi.

"Husni dan AL sudah berkawan lama, mereka anggota sindikat narkoba jaringan internasional," kata Dir IV Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Eko Daniyanto didampingi Waka Polda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto, Kamis (23/3/2017).

(Baca juga: Dua Bandar Narkoba Ditembak Mati, 11 Kg Sabu Disita)

Eko bilang, kasus ini masih terus dikembangkan. Barang bukti yang disita adalah dua bungkus pil Happy Five (H5), sepucuk AK-47 lipat dan revolver SMW, 250 butir peluru kaliber 5,6, pisau komando dan buku tabungan.

Kemudian, empat mobil jenis Toyota Harrier, Mitsubishi Pajero, Outlender, Honda Jazz, dan sepeda motor roda dua jenis Harley Devidson pun ikut disita.

Tewas Ditembak

Usai meringkus Azhari di Aceh Tamiang, kedua tersangka dibawa kembali menuju Medan. Namun saat melintas di perbatasan Pangkalan Berandan, kedua bandar itu melakukan perlawanan dan mencoba kabur.

"Kedua pelaku melawan petugas, terpaksa kita ambil tindakan tegas," ujar Waka Polda Sumut Brigjen Pol Agus Andrianto. 

Menurutnya, Husni membelanjakan hasil kejahatannya dengan membeli sejumlah tanah, tambak, rumah, dan kendaraan mewah. Sedang Azhari membeli 3 hektar lahan sawit. 

Agus mengatakan, Husni bukan pemain baru. Dia residivis Polrestabes Medan dengan kasus yang sama. Dia divonis hakim Pengadilan Negeri Medan dengan hukuman 6 tahun 5 bulan penjara, setelah bebas dia kembali berbisnis narkoba. 

Husni adalah warga Aceh. Dia bandar narkoba sekaligus pemodal sabu dan ekstasi. Sedangkan Azhari bertugas membeli barang haram itu ke Malaysia lewat jalur laut.

 

(Baca juga: BNN Ungkap Bisnis Narkoba yang Diduga Dijalankan dari Lapas di Medan)

Dari Port Klang atau Penang, sambung Agus, dia menuju Aceh. Lalu kapalnya bersandar di pelabuhan kecil di Aceh Tamiang. Setelah itu, dia bawa sabu dan ekstasi tersebut ke Medan, Jakarta sampai pulau Jawa.

"Kedua bandar ini memilih jalur laut untuk memasok sabu dari Malaysia. Jalur yang dilintasi adalah Port Klang dan Penang," ucap Agus yang pernah bertugas selama enam tahun di Polres Aceh Utara itu.

Soal temuan AK-47, Agus menjelaskan, ada indikasi pelaku mendapatkannya dari Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Keterlibatan GAM di jaringan ini akan kita telusuri," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com