Ini Dampak Penutupan Bandara Ngurah Rai Saat Nyepi

KUTA, KOMPAS.com - Sebanyak 324 penerbangan terkena dampak penutupan Bandara Ngurah Rai saat pelaksanaan Hari Raya Nyepi. Jumlah tersebut terdiri dari 193 penerbangan domestik dan 131 penerbangan internasional. 

Penerbangan terbanyak yang terkena dampak adalah penerbangan dari dan menuju Cengkareng, Surabaya, dan Singapura.

"Dengan diterbitkannya notam (notice to airmen) tanggal 17 Desember 2016 lalu, maka para airline dapat mengatur atau menjadwal ulang penerbangan dari dan ke Bali jauh-jauh hari," ujar Humas Bandara Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, Kamis (23/3/2017).

Arie mengatakan, dari 324 penerbangan, penumpang yang akan terkena dampak sebanyak 25.482 penumpang penerbangan domestik dan 29.100 penerbangan International.

Penerbangan terakhir di Ngurah Rai adalah penerbangan internasional Garuda Indonesia tujuan Incheon pada Selasa (28/3/2017) pukul 01.45 WIB.

Adapun pesawat terakhir yang akan mendarat di Ngurah Rai adalah Air Asia. Penerbangan dari Kuala Lumpur itu dijadwalkan mendarat pukul 01.10 Wita.

Sedangkan penerbangan domesik terakhir adalah Garuda Indonesia tujuan Timika pukul 01.50 Wita, kemudian kedatangan domestik terakhir pada pukul 01.20 yaitu Air Asia dari Bandara Soekarno Hatta.

Sebelumnya, Arie Ahsanurrohim mengatakan, penutupan total Bandara Ngurah Rai akan dimulai pada Selasa (28/3/2017) pukul 06.00 Wita sampai dengan Rabu (29/3/2017) pukul 06.01 Wita.

"Selama Nyepi Bandara akan ditutup total selama 24 jam," kata Arie.

(Baca juga: Selama Hari Nyepi, Bandara Ngurah Rai Ditutup 24 Jam)

Ketika itu bandara hanya melayani penerbangan yang bersifat darurat. Seperti pendaratan darurat karena alasan teknis dan penerbangan untuk evakuasi medis.

Untuk mengantisipasi adanya permintaan pendaratan darurat, selama penutupan akan ada petugas operasional yang bersiaga baik dari angkasa pura I, Airnav Indonesia, Imigrasi, pelabuhan Airline hingga ground handling.

(Baca juga: Makna Hari Nyepi bagi Manajemen Bandara Ngurah Rai)