Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Sebagai Penganut Syiah, Ridwan Kamil Sebut Berbau Politis

Kompas.com - 23/03/2017, 15:33 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, kalimat fitnah yang disebar salah satu akun media sosial Instagram bernama @detik.co sangat berbau politis.

Sebab, kata dia, hal itu terjadi sesaat setelah ia mendapat dukungan dari Partai Nasdem untuk Pilkada Jabar 2018.

"(Berbau politis) iya karena munculnya setelah deklarasi, sebelum deklarasi gak ada serangan-serangan," ujar Emil, sapaan akrabnya di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kamis (23/3/2017).

Baca juga: Merasa Difitnah, Ridwan Kamil Bakal Laporkan Pengguna Instagram

Saat ini, ia bersama timnya tengah mengumpulkan bukti kuat untuk membawa perkara tersebut ke ranah hukum. Namun, ia belum memastikan kapan laporan itu diserahkan kepada pihak kepolisian.

"Sedang diproses, belum dilaporkan karena sayanya sibuk, tapi sudah diinformasikan dibantu tim saya. Belum tahu (dilaporkan sekarang) tapi prosesnya sedang diproses. Menyiapkan tim untuk melaporkan fakta-faktanya," tuturnya.

Emil menjelaskan, ujaran kebencian di dunia media sosial tak bisa dibiarkan. Apalagi, Kota Bandung tengah gencar memerangi informasi palsu (hoax).

"Karena enggak bisa dibiarkan, apalagi (sudah deklarasi) Bandung Hantam Hoax. Saya jadi korban hoax sudah sering, 12 kali saya difitnah dalam bentuk foto statement, testimoni yang macam-macam. Sekarang istri saya kena juga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com