Revitalisasi Kota Tua Gorontalo Melalui Pendekatan Ekonomi Masyarakat

GORONTALO, KOMPAS.com – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) mendorong upaya revitalisasi Kota Tua Gorontalo, terutama yang dibangun pada masa Pemerintahan Hindia Belanda.

“Bangunan tua yang tidak digunakan bisa dimanfaatkan melalui kegiatan ekonomi masyarakat yang sesuai dan mendukung upaya pelestarian cagar budaya” kata Zakaria Kasimin, Kepala BPCB Gorontalo, Selasa (21/3/2017).

Bangunan tua dapat digunakan untuk kegiatan ekonomi produktif seperti kafe, rumah makan, toko cendera mata, tempat hiburan tradisional yang memperkuat identitas Kota Tua Gorontalo.

Kota Gorontalo berada di pinggir utara Teluk Tomini yang menjadi kota terbesar di kawasan ini. Pada masa lalu, Gorontalo menjadi pelabuhan utama yang ramai dikunjungi kapal-kapal asing maupun nusantara.

Sebagai kota perdagangan, Kota Tua Gorontalo menjadi pusat bisnis untuk hasil hutan dan pertambangan emas di utara Pulau Sulawesi.

“Kami berharap masyarakat dan komunitas yang peduli cagar budaya dapat mendukung upaya ini sebagai sarana meningkatkan ekonomi dengan tetap melestarikan bangunan cagar budaya,” kata Zakaria Kasimin.