Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi Cabai Senilai Rp 100.000, Seorang Oknum TNI Dihakimi Massa

Kompas.com - 20/03/2017, 20:55 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Seorang oknum TNI Angkatan Darat (AD) sempat dihakimi warga karena diduga mencuri cabai di kebun warga di daerah Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Komandan Komando Distik Militer (Kodim) 0705/Magelang, Letkol Infanteri Hendra Purwanasari membenarkan peristiwa yang terjadi pada Minggu (19/3/2017) itu.

Baca juga: Mabuk, Oknum TNI Aniaya Seorang IRT dan Obrak-abrik Kios Korban

Hanya saja, oknum TNI berpangkat Kopral Dua OW itu kini dalam penanganan Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/3 Salatiga, Jawa Tengah.

"Prajurit yang melanggar disiplin saja, sudah diselesaikan dan dilaporkan kepada komandan atasannya. Jadi saya rasa nggak ada masalah,” kata Hendra ditemui di Komplek Akademi Militer (Akmil) Kota Magelang, Senin (20/3/2017).

Ia menjelaskan, oknum TNI yang dimaksud masih berdinas di Kodim 0719/Jepara dan tinggal di Salatiga, tidak jauh dari daerah Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. Oknum prajurit tersebut sempat babak belur dihakimi warga sebelum kemudian diserahkan kepada pihak berwajib.

"Barang buktinya cabai, tapi sedikit sekali, kalau enggak salah hanya senilai Rp 100.000," sebut Hendra.

Kendati demikin Hendra belum mengetahui apa motif pencurian cabai yang dilakukan oleh prajurit tersebut, karena masih dalam penyidikan Denpom setempat. Pihaknya hanya membantu proses penyidikan tersebut.

“Saya peroleh informasi tadi malam (Minggu malam), kami bawa ke Getasan lalu kami serahkan ke Denpom VI/3 Salatiga, kami membantu penyidikan saja," imbuhnya.

Pasca-kasus ini, pihaknya mengimbau kepada semua prajurit untuk menjalankan pedoman yang wajib berlaku bagi prajurit dalam kehidupan sehari-hari. Prajurit juga harus bertanggung jawab dan siap menerima sanksi atas apapun yang telah dilakukan.

Baca juga: Oknum TNI Terlibat Pelecehan Seksual di Sumbar, Ini Kata Panglima

“Kalau itu melanggar ada punishment yang harus diterima. Saya rasa kita koordinasikan kepada masyarakat, kalau itu kesalahan dari prajurit, saya komandan satkorwil memohon maaf kepada masyarakat, yang jelas kepada yang bersalah akan dilakukan penegakan hukum,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com