Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimas Kanjeng Jadi Saksi Persidangan Pencari Maha Guru Palsu

Kompas.com - 16/03/2017, 00:51 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Karmawi, terdakwa kasus penipuan Dimas Kanjeng menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu (15/3/2017). Dalam sidang itu, Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pimpinan padepokan, dihadirkan sebagai saksi.

Mengenakan kemeja batik motif hitam lengan panjang, Dimas Kanjeng datang sebagai saksi dengan rambut yang disisir rapi. Sama dengan saksi lain dalam persidangan, Dimas Kanjeng disumpah di bawah kitab suci sebelum memberikan kesaksian.

Karmawi, adalah suruhan Vijay, penyelenggara acara yang ditunjuk padepokan dalam setiap kali acara pengajian yang mendatangkan Dimas Kanjeng. Dalam acara tersebut, Karmawi mendatangkan sejumlah maha guru palsu, untuk meyakinkan pengikut Dimas Kanjeng.

Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Djuwariyah mengatakan, Dimas Kanjeng didatangkan dalam persidangan karena disebut dalam dakwaan.

"Kalau nama Marwah Daud tidak disebut dalam dakwaan, jadi tidak didatangkan sebagai saksi," ujarnya.

Karmawi sebelumnya disebut turut andil dalam aksi penipuan Dimas Kanjeng. Dimas Kanjeng disebut figur yang memiliki kemampuan menggandakan uang.

Akibatnya, banyak warga yang percaya dan menginvestasikan uangnya ke padepokan Dimas Kanjeng dengan berharap kembali dalam jumlah lebih banyak.

Tahun lalu, Dimas Kanjeng dijemput paksa oleh Polda Jatim karena tidak hadir dalam panggilan polisi terkait kasus kematian anak buahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com