Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abalisi, Penghormatan kepada Ibu yang Meninggal Saat Melahirkan

Kompas.com - 13/03/2017, 07:03 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kabut pagi masih belum hilang di Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (11/3/2017).

Sebelum mentari menampakkan diri, seluruh perempuan Dayak Agabag berduyun-duyun menuju ke sungai untuk mandi.

Ini bukan mandi rutin yang biasa dilakukan sebelum terik menyentuh bumi. Ritual membasuh diri ini merupakan tradisi yang dilakukan seluruh perempuan Dayak Agabag demi keselamatan mereka di kemudian hari.

Mandi abalisi namanya. Ini merupakan tradisi dari nenek moyang mereka untuk membersihkan diri agar terhindar dari marabahaya.

"Ini tradisi bagi seluruh perempuan Dayak Agabag untuk mandi membersihkan diri di sungai dengan tujuan agar terhindar dari sial," kata Sekjen Pemuda Penjaga Perbatasan Muriono.

Untuk menandai tradisi abalisi, para wanita Dayak Agabag akan menyunggi daun talas di atas kepala mereka menuju sungai.

Ini adalah salah satu syarat untuk melaksanakan mandi abalisi sebagai penghormatan kepada perempuan yang meninggal karena melahirkan.

"Kemarin ada salah satu warga kami yang meninggal saat melahirkan. Makanya perempuan Dayak Agabag pagi ini melaksanakan tradisi mandi abalisi," tutur Muriono.

Dengan ritual mandi abalisi, perempuan Dayak Agabag berharap tidak ada lagi seorang ibu yang harus kehilangan nyawa demi hidup bayinya.

"Artinya kesadaran perempuan Dayak Agabag sangat tinggi untuk ibu yang melahirkan terhindar dari kematian," ujar Muriono.

Angka kematian tinggi

Salah satu penyebab kematian ibu melahirkan di daerah ini adalah keterbatasan infrastruktur kesehatan di wilayah perbatasan negara.

Untuk beberapa kasus melahirkan yang butuh penanganan medis seperti operasi caesar, warga Lumbis Ogong harus menempuh jarak ratusan kilometer menuju puskemas maupun rumah sakit di Kabupaten Malinau.

Rumah Sakit Umum Kabupaten Nunukan letaknya lebih jauh lagi dari Kecamatan Lumbis Ogong.

"Kalau ke Malinau jaraknya 4 jam dengan biaya transportasi Rp 1 juta. Kalau ke Nunukan butuh waktu hingga 15 jam dengan biaya transportasi Rp 10 jutaan," kata Muriono.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com