Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Angkot Bandung Rugi Rp 276 Juta akibat Demo Sopir

Kompas.com - 10/03/2017, 20:00 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Organda Kota Bandung menyebut akibat mogok massal yang dilakukan sopir angkutan kota pada Kamis (9/3/2017) membuat pengusaha mengalami kerugian mencapai Rp 276 juta dalam satu hari karena tidak ada setoran.

"Pengusaha dirugikan dengan aksi kemarin. Kalau hitungan kendaraan sebanyak 50 persen dari 5.521 armada itu dikalikan rata-rata Rp 100.000 tidak setor, berapa kerugiannya?" ujar Ketua Organda Kota Bandung Neneng Djuraidah di Bandung, Jumat (10/3/2017).

Neneng menuturkan, meski mengalami kerugian, para pengusaha angkot tidak begitu mempedulikannya, sebab aksi kemarin sebagai upaya sopir angkot memperjuangkan kesejahteraannya.

"Tapi mereka sedang berjuang, agar kehadiran transportasi online dihentikan atau dibenahi. Karena berpengaruh pada pendapatan dan setoran," katanya.

Baca juga: Tolak Angkutan Berbasis "Online", Sopir Angkot Bandung Mogok

Dia menyebut, saat ini terdapat 5.521 angkot dan 2.000 taksi dari sembilan perusahaan. Sekitar 50 persennya mesti berhenti beroperasi. Salah satunya karena menjamurnya moda transportasi berbasis online.

"50 persen tersebut tidak jalan karena situasi angkutan lagi tidak benar. Selain transportasi berbasis online, banyaknya motor dan kendaraan pribadi," ujar dia.

Ia menambahkan, penurunan itu terjadi sejak dua tahun terakhir. Hal itu karena selain adanya transportasi online juga mudahnya masyarakat mendapatkan kendaraan secara kredit, terutama sepeda motor.

Selain itu, kebijakan pemerintah kota yang menerbitkan angkutan massal gratis seperti bus sekolah serta penambahan armada bus dalam kota membuat pengusaha dan sopir angkot semakin menjerit.

"Penurunan pendapatan sebanyak 60 persen," ujarnya.

Kompas TV Unjuk rasa angkutan kota hingga bentrokan antar angkutan ojek aplikasi dan angkutan umum konvensional kembali terjadi. Bahkan bentrokan kali ini berakhir anarkistis dan sempat memakan korban. Demo besar-besaran angkutan kota kembali digelar di Bandung, Jawa Barat. Tuntutannya masih sama, penertiban angkutan umum berbasis aplikasi online. Para pengemudi angkot ini mengeluhkan banyaknya angkutan online yang beroperasi di Bandung. Sehingga, penghasilan para pengemudi angkot ini anjlok hingga 70%.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com