Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar Tandjung Terkejut Kader Golkar Disebut Terima Uang Korupsi E-KTP

Kompas.com - 10/03/2017, 15:20 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung mengaku terkejut dengan adanya kabar bahwa sejumlah kader partai berlambang pohon beringin ini terlibat dalam kasus dugaan korupsi E-KTP.

"Tentu saja saya sebagai senior di Partai Golkar, saya juga terkejut dengan adanya dakwaan-dakwaan itu. Tapi tentu saja kita harus menghormati proses hukum," katanya seusai menghadiri lokakarya perkaderan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang, Jumat (10/3/2017).

Menurut Akbar, semua elemen di negeri ini sudah sepakat untuk memberantas korupsi. Dengan begitu, pihaknya menyerahkan seluruhnya kepada proses hukum yang berlaku.

"Kita serahkan kepada mekanisme hukum untuk menyelesaikan masalah ini," jelasnya.

Menurut Akbar, selain dari negara, akan ada sejumlah sanksi lain dari partai kepada yang bersangkutan jika terbukti terlibat dalam korupsi E-KTP.

Baca juga: Soal Dana Proyek E-KTP, Setya Novanto Persilakan KPK Cek ke Bendahara-bendahara Golkar 

"Kalau memang terbukti di antara mereka itu terlibat dalam kasus hukum korupsi tentu selain mereka dihukum oleh negara, melalui proses hukum tadi, tentu saja organisasi juga akan memberikan sanksi atau hukuman juga kepada mereka-mereka itu," ungkapnya.

Namun, pihaknya belum memastikan sanksi apa saja yang akan diberikan. Menurutnya, pemberian sanksi harus sesuai dengan bobot keterlibatan mereka dalam korupsi E-KTP.

"Itu kita lihat juga kualitas kesalahan mereka itu seperti apa. Karena itu kita tunggu lah proses hukum nanti sampai selesai. Itu nanti akan menentukan kualitas dari kesalahan," ungkapnya.

Ia hanya berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menangani kasus korupsi E-KTP untuk bekerja secara profesional dalam mengungkap keterlibatan nama-nama yang disebut kecipratan uang dari kasus dugaan korupsi itu.

"Tentu harapan kita, KPK kan sudah menyebut nama-nama. Tapi soal berikutnya sejauh mana nama-nama yang disebut itu masuk kategori yang betul-betul melanggar hukum," jelasnya.

Sejumlah nama kader Partai Golkar disebut menerima pembagian uang dari hasil kasus dugaan korupsi E-KTP.

Di antaranya adalah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang disebut menerima sekitar Rp 574 miliar dan Mantan Ketua DPR Ade Komarudin diduga menerima uang 100.000 dollar AS atau senilai Rp 1,3 miliar.

Kompas TV Berikut Asal Muasal Bergulirnya Kasus Korupsi E-KTP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com