Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Tegaskan Tak Menerima Uang 25.000 Dollar AS

Kompas.com - 08/03/2017, 05:22 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa ia tidak menerima uang 25.000 dolar AS dalam kasus dugaan korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).

Ganjar mengaku telah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memberikan keterangan mengenai kasus korupsi e-KTP tersebut.

"Insya Allah, saya tidak menerima itu. Maka dengan media saya tidak lari atau mundur, saya jelaskan dengan baik," kata Ganjar Pranowo saat menemui wartawan seusai menjadi pembicara dalam acara Indonesia Studentpreneur (IDEAS Summit) tahun 2017 di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Selasa (7/3/2017).

Menangapi beredarnya lembar dakwaan kasus korupsi e-KTP yang mencatut namanya, Ganjar menilai bahwa hal itu wajar sebab saat itu ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

"Tadi itu kalau tidak salah ada beredar (selebaran), saya terima 25.000, 500.000, tetapi enggak apa-apa, biarkan saja mereka menyampaikan," ujarnya.

Menurut Ganjar, dirinya juga sudah dipanggil oleh KPK untuk memberikan kesaksian. Ganjar juga telah memberikan keterangan kepada KPK dan dikonfrontasi dengan orang yang menyebut namanya dalam kasus korupsi e-KTP tersebut.

"Lalu si orang itu ditanya, apakah benar Anda memberikan uang kepada Pak Ganjar? Dia jawabnya enggak kok," kata dia.

Ganjar Pranowo menyampaikan, pembicaraan dengan sesama pimpinan Komisi II DPR hanya membahas proses anggaran dan pelaksanaan e-KTP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com