Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Kapal Motor Karam Dihantam Ombak

Kompas.com - 07/03/2017, 13:38 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Kapal Motor (KM) Dedi karam di perairan sekitar Pulau Tikus, Provinsi Bengkulu, akibat dihantam ombak, Selasa (7/3/2017) sekitar pukul 05.30 WIB.

Lima orang anak buah kapal (ABK) sempat dinyatakan hilang beberapa jam namun ditemukan dalam keadaan selamat karena berenang menggunakan fiber.

Kepala Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Edward, membenarkan kejadian tersebut, kelima ABK dalam kondisi sehat dan selamat.

"Para ABK telah dievakuasi dan dalam keadaan selamat," tutur Edward.

Karamnya kapal tersebut, lanjut dia, bermula pada Minggu (5/3/2017) pukul 07.00 WIB KM Dedi bertolak dari Pulau Baai, Kota Bengkulu, menuju perairan Lais, Kabupaten Bengkulu Utara.

Kapal ini melaut biasanya selama lima hari, namun baru berjalan dua hari kapal berniat hendak kembali ke Kota Bengkulu karena cuaca buruk dan ombak yang tinggi. Pada pukul 03.00 WIB, cuaca di Pulau Tikus memburuk.

Kapal dihantam gelombang besar disertai angin badai mengakibatkan lambung kapal pecah pada bagian kanan air masuk ke ruang mesin. Pada pukul 05.30 WIB, kapal terbalik dan tenggelam.

Untuk menyelamatkan diri, kelima ABK berpegangan pada tutup fiber yang biasa digunakan untuk menyimpan hasil ikan tangkapan. Pukul 09.00 WIB, Selasa (7/3/2017), ABK diselamatkan tim SAR gabungan Basarnas, Polair dan TNI AL. Akibat bencana itu, barang berharga serta beberapa dokumen kapal di dalam kapal KM Dedi hilang.

Data BMKG Bengkulu menunjukkan, tinggi gelombang di perairan Bengkulu 7 Maret 2017 berkisar 2,5 meter hingga 4 meter khususnya di perairan Bengkulu dan pulau Enggano, Samudera Hindia Barat Enggano.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com