Sungai Meluap, 4 Kecamatan di Batanghari Terendam Banjir

JAMBI, KOMPAS.com - Empat kecamatan di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Batanghari yang melintasi daerah tersebut.

"Setelah hujan yang terus menerus membuat volume Sungai Batanghari meningkat, sehingga air sungai meluap ke pemukiman warga," kata Feri, warga Kecamatan Mersam, Senin (6/3/2017).

Wilayah Kabupaten Batanghari yang terendam banjir itu yakni Kecamatan Marosebo Ulu, Mersam, Bathin XXIV dan Pemayung. Banjir mulai menggenangi permukiman warga sejak sepekan terakhir.

Sedangkan di Desa Karmeo, Kecamatan Batin XXIV, banjir sudah sampai ke rumah-rumah warga setempat. Sebagian rumah warga sudah terkena air, baik rumah panggung maupun rumah tapak. Ketinggian air bervariasi sesuai dengan kondisi tempat dataran yang ada di sana.

Senada dikatakan warga Kecamatan Marosebo Ulu Edi Candra, jika hujan masih turun tidak menutup kemungkinan dalam beberapa hari ke depan banyak rumah yang terendam, dengan kondisi saat ini warga juga merasa resah.

"Dengan adanya banjir penyakit pun mudah datang. Sebab airnya kotor, penyakit seperti batuk, flu, demam cepat menyerang," ujarnya.

Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan Batanghari Elfi Yennie mengimbau setiap puskesmas yang ada agar mempersiapkan obat-obatan serta alat kesehatan yang mencukupi.

Serta memberi edukasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi penyakit pasca-banjir nantinya serta tetap mengonsumsi air bersih dan menjaga asupan makanan yang higienis serta bergizi seimbang.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batanghari, Nazhar mengatakan bahwa kondisi luapan air di Sungai Batanghari memasuki tahap Siaga III banjir.

"Kepada seluruh masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai agar waspada karena sewaktu-waktu air sungai diperkirakan akan naik lebih tinggi lagi," katanya lagi.

Pantauan di beberapa lokasi banjir seperti di Desa Sukaramai, Kelurahan Pasar Tembesi, Kecamatan Muara Tembesi dan Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Muara Bulian, luapan air sudah menutupi jalan-jalan desa dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter.