Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Ubud, Desa Wisata yang Akan Disambangi Raja Salman

Kompas.com - 06/03/2017, 12:58 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

GIANYAR,KOMPAS.com - Seorang laki-laki menggunakan pakaian adat Bali menyambut ramah saat Kompas.com berkunjung ke Puri Ubud Minggu (5/3/2017). Dia kemudian mempersilakan masuk dan menunjukkan foto-foto lama Ubud pada tahun 1950-an.

"Puri beda dengan pura. Pura adalah tempat persembayangan dan puri adalah tempat tinggal pribadi. Di puri ini saya yang sekarang tinggal," kata Tjokorda Gde Putra A.A Sukawati, keturunan ke enam Raja Ubud Bali kepada Kompas.com, Minggu (5/3/2017).

Bangunan yang sudah berusia ratusan tahun tersebut sudah berkali-kali mengalami renovasi namun tidak meninggalkan ciri khas Bali.

Tjokorda mengatakan, sejak tahun 1927, Desa Ubud sudah membuka diri dengan perkembangan dunia luar dan banyak menerima kunjungan tamu-tamu dari luar negeri.

Menurut dia, pada saat itu Bali hanya digunakan transit dan satu-satunya hotel adalah Bali Hotel di sekitar Denpasar. Sambil menunggu waktu pelayaran selanjutnya, para tamu diajak ke Ubud untuk menikmati keindahan budaya, seni, dan tradisi yang ada di sana.

"Raja Ubud waktu itu Tjokorda Gde Agung Sukawati, ayah saya yang memulai perubahan dan menjadikan Desa Ubud sebagai desa wisata. Dia pula yang menggagas perkumpulan seniman-seniman yang diberi nama Pita Maha. Saat itu sudah mulai dikenal karya seni modern tapi tetap dengan tidak meninggalkan jati diri Bali," sebutnya.

KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Penglingsir Puri Sarean Agung Ubud,  Tjokorda Gde Putra A.A. Sukawati

Ia mencontohkan perkembangan yang terlihat jelas adalah pada lukisan wayang yang sudah mulai mengenal anatomi tubuh. Belum lagi seni pahat yang awalnya hanya arca sudah mulai ada perkembangan bentuk.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com