Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nindya, Meraup Untung dengan Mengolah Limbah Bandeng

Kompas.com - 06/03/2017, 07:29 WIB

GRESIK, KOMPAS.com - Ainindya Saskhita Cahya Putri, mahasiswi smester VIII. Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) memanfaatkan duri ikan bandeng menjadi cemilan ringan.

Hasilnya bisa mendapatkan keuntungan jutaan rupiah.

Gadis yang akrab disapa Nindya ini mengatakan ide itu muncul karena limbah ikan bandeng selama ini dibuang.

"Saya bersama teman-teman langsung mengambil peluang itu dengan menjadikan duri ikan bandeng menjadi cemilan ringan aboney. Ada berupa stick dan kerupuk," kata gadis kelahiran Gresik, 17 Oktober 1995, Minggu (5/3/2017).

Dari bahan baku duri ikan bandeng itu, langsung diproduksi dalam jumlah banyak.

Setiap bungkus harganya berbeda-beda. Untuk jenis cemilan kerupuk harganya Rp 12.000/ bungkus dan untuk cemilan jenis stcik harganya bisa 5.000/bungkus.

"Satu kilogram bisa mencapai Rp 80.000. Sampai sekarang sudah terkumpul uang sekitar Rp 8 juta sampai 9 juta," kata putri sulung dari tiga bersaudara.

Kerja dari mahasiswi smester VIII tidak sendirian, tapi ada 7 teman lain dalam pembuatan makanan ringan dari limbah ikan bandeng.

Dari 7 tim itu ada yang bagian memasarkan dan ada yang bagian pengemasan.

"Saya memasarkan melalui media sosial dan melalui kegiatan-kegiatan di kampus UISI. Katena ini awalnya proyek bisnis sosial. Kita dituntut harus peka terhadap lingkungan untuk menjadi bahan bisnis," ucap mahasiswi jurusan manajemen bisnis yang pernah meraih Prestasi 10 besar nasional dalam bisnis inovation saat masih semesster VI pada 2016.

Gadis hobi berbisnis ini terus menggeluti berbagai bisnis lain, di antaranya dibidang fashion.

"Sejak SMA Negeri Sidayu sudah menggeluti bisnis. Saat itu ya bisnis fashion melalui online shop," kata finalis 8 besar se Jawa Timur dalam fashion show Sunsilk hijab hunt 2016. (Surya/Sugiyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com