RI Berupaya Bebaskan 6 Nelayan Sebatik Tanpa Proses Hukum

NUNUKAN, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia berupaya pulangkan enam nelayan Warga Sebatik Kalimantan Utara yang ditangkap aparat Malaysia saat mencari ikan di perairan Tinagat Malaysia pada Jumat (3/3/2017).

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Huku Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, Konsulat RI di Tawau Malaysia telah bertemu langsung dengan keenam nelayan tersebut.

(Baca: Konsulat RI Ajukan Permohonan 6 Nelayan Sebatik Dibebaskan Aparat Malaysia)

"Dari pembicaraan dengan enam nelayan diketahui bahwa mereka tidak biasa menangkap ikan di perbatasan sehingga mereka tidak sadar ketika terbawa arus," ujar Iqbal Sabtu (04/03/2017).

Menurut Iqbal, pihak Konsulat RI di Tawau Malaysia juga telah mengupayakan keenam nelayan dibebaskan tanpa proses hukum mengingat mereka hanya nelayan tradisional.

Keenam nelayan yang ditahan di tahanan APMM (Coast Guard) dikabarkan dalam kondisi baik.

"Konsul kita mengupayakan supaya mereka bisa dibebaskan tanpa proses hukum karena mereka hanya nelayan tradisional," imbuhnya.

(Baca: Nelayan Sebatik yang Diamankan Aparat Malaysia Mengaku Hanyut Lewati Perbatasan)

Sebelumnya, karena diduga perahu yang digunakan untuk mencari ikan di perairan perbatasan Indonesia-Malaysia terseret arus saat mencari ikan, enam nelayan Sebatik diamankan oleh aparat Malaysia diperairan Tinagat Malaysia.