Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Sambut Jenazah Jubaedah, TKI yang Meninggal karena Disiksa Majikan di Penang

Kompas.com - 04/03/2017, 06:42 WIB
Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com – Jenazah Jubaedah, 38 tahun, Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang berkerja di Penang, Malaysia, akhirnya tiba di rumah duka di Desa Banjar Wangunan, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jumat (3/3/2017) malam. Dia dinyatakan meninggal dunia dengan kondisi tidak wajar.

Puluhan tetangga, kerabat, dan juga sanak keluarga yang sejak petang menunggu kedatangan, tak kuasa menahan sedih. Mereka langsung berteriak dan menangis sesaat setelah petugas mengeluarkan peti yang berisikan jenazah.

Mereka beramai-ramai menggotong dan menyemayamkan di ruang tengah rumah. Tiga kerabat serta sanak keluarga langsung pingsan.

Sejumlah warga yang berdekatan langsung menolong dan membawa ke tempat yang lebih aman.

Suseno, staf bagian Perlindungan Kementerian Luar Negeri mengungkapkan, kematian jubaedah tidak wajar. Dua pelaku yang merupakan majikannya sudah ditahan.

“Yang jelas pelakunya ini sudah ditahan. Kematiannya tidak wajar. Suami istri (pelaku) sudah ditahan,” kata dia.

Seno mengaku belum banyak mengetahui detil kasus tersebut. Namun, dia memastikan, negara hadir, dan akan mengawal kasus kematian jubaedah hingga tuntas. Dia juga memikirkan nasib ke lima anaknya yang berstatus yatim piatu.

“Sudah kita kawal. Pemerintah selalu hadir, tidak sudah khawatir. Kelima kondisi anaknya pun kita pikirkan, tentunya sisa gaji, asuransi harus diterima (keluarga korban),” ujarnya.

Jubaedah menjadi TKW di Penang Malaysia lebih dari satu tahun. Dia berangkat lantaran suaminya meninggal dunia pada tahun 2016 karena sakit.

Kematian Juju yang tak wajar ini membuat ke lima anaknya berstatus yatim piatu. Satu anaknya yang wanita sudah dewasa, sementara empat yang laki-laki masih remaja dan kecil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com