Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Gizi Buruk di Nunukan Mayoritas Anak Eks TKI

Kompas.com - 03/03/2017, 15:20 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Balita penderita gizi buruk di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara kebanyakan merupakan anak eks TKI yang dideportasi Pemerintah Malaysia ke Indonesia melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan mencatat 70 persen balita penderita gizi buruk yang mendapat perawatan merupakan anak eks TKI yang memilih bertahan dan bekerja di Nunukan.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan Ramsida mengatakan, gizi buruk anak eks TKI di picu faktor ekonomi yang membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan makanan bergizi.

“Mungkin mereka mau berperilaku hidup sehat, tapi mungkin didorong kondisi ekonomi,” ujarnya, Jumat (3/2/2017).

Untuk menangani balita penderita gizi buruk di Nunukan, pemerintah daerah memaksimalkan fungsi pos penanganan gizi buruk yang ada di setiap puskesmas. Di pos tersebut orang tua dan balita yang mengalami gizi buruk akan mendapat layanan asupan makanan bergizi serta pengawasan dari dokter untuk memulihkan kondisi mereka.

“Lamanya bergantung riwayat gizi buruk yang mereka alami. Bisa 4 hari bisa seminggu mereka menjalani perawatan pemulihan,” ucap Ramsida.

Dia menambahkan, selain faktor ekonomi, penyebab gizi buruk juga disebabkan oleh perilaku hidup masyarakat serta penyakit bawaan yang menyertai gizi buruk.

Hingga bulan Januari 2017 tercatat 9 balita mengalami gizi buruk. Sementara tahun 2016, Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan mencatat 31 anak balita menderita gizi buruk.

“Penyebab gizi buruk paling banyak disebabkan faktor ekonomi,” sebutnya.

Sementara 3 balita anak eks TKI yang mengalami gizi buruk dan sempat dirawat di puskesamas Sebatik dan RSUD Nunukan sudah mulai pulih.

Balita penderita gizi buruk terebut saat ini menjalani masa pemulihan di bawah pengawasan puskesmas terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com