Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberagaman Suku, Modal Utama Pembangunan Indonesia

Kompas.com - 01/03/2017, 20:10 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com — Keberagaman suku dan budaya adalah modal utama pembangunan di Indonesia.

Saling percaya dan hormat dalam keberagaman ini juga harus terus dikembangkan agar pembangunan terus berlanjut dan memberi manfaat bagi semua pihak.

Hal ini disampaikan oleh Nelson Pomalingo, Bupati Gorontalo, saat membuka Festival Seni Budaya Jawa Tondano (Fesbujaton) XII di Desa Yosonegoro Kecamatan Limboto Barat, Gorontalo, Rabu (1/3/2017).

“Sebagaimana Indonesia, Gorontalo juga banyak terdapat suku, salah satunya adalah Jawa Tondano (Jaton) yang masuk daerah ini pada awal 1900,” kata Nelson Pomalingo.

Masuknya Amal Mojo sebagai guru di Gorontalo merupakan awal migrasi masyarakat Jaton. Keturunan keempat Kiyai Mojo ini membawa 40 anggota keluarganya, lalu membentuk pemerintahan Desa Yosonegoro.

Orang-orang Jaton inilah yang mengenalkan pertanian dan transportasi bendi pada masyarakat Gorontalo. Keberadaan mereka semakin diterima karena memberi manfaat, terutama dalam bidang pendidikan dan pertanian.

Beberapa tahun kemudian, migrasi kedua masyarakat Jaton menyusul dan membentuk pemerintahan Desa Kaliyoso. Tahun 1925, orang Jaton juga datang lagi dan membentuk Desa Reksonegoro.

“Sebagai keturunan Kiai Mojo dan pengikutnya, masyarakat Jaton memiliki tradisi pendidikan yang kuat, berawal dari tradisi pesantren di Jawa yang kemudian dikembangkan di sekolah-sekolah di Sulawesi,” kata Nelson Pomalingo.

Selain untuk menggelar lomba selawat, hadrah, dames, dan bahasa Jaton, Fesbujaton XII ini juga menjadi ajang silaturahim orang Jaton yang sudah bermigrasi di banyak tempat di Indonesia.

“Kami senang bisa bertemu sanak saudara dari berbagai daerah, saling mengeratkan persaudaraan,” kata Idris Mertosono, warga Jaton dari Isimu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com