Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Kepresidenan Diminta Ikut Tanam Cabai

Kompas.com - 28/02/2017, 19:05 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com - Kawasan istana kepresidenan disarankan agar ditanami cabai organik. Hal itu dilakukan sebagai simbol gerakan kemandirian pangan.

Demikian disampaikan Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Taruna Bhumi Arum Sabil di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (28/2/2017).

"Kami beberapa waktu yang lalu sudah memulai gerakan tersebut dengan membagikan sebanyak 250.000 polybag bibit cabai, yang diserahkan langsung Menteri BUMN Rini Soemarno kepada masyarakat pada Senin (27/2/2017) kemarin," kata Arum kepada Kompas.com.

Ia menyebutkan, istana kepresidenan merupakan simbol negara. Bila istana memulai gerakan tersebut, tentu akan berdampak terhadap kebanggaan akan dunia pertanian.

"Ini merupakan keteladanan yang harus dilakukan pemerintah. Di Thailand saja, istana raja juga ditanami aneka sayuran," kata Arum.

Menurut Arum, gerakan tersebut harus ditindaklanjuti oleh semua pihak dan tidak hanya berhenti pada acara seremonial saja. Hasil panen sayuran, misalnya, dapat digunakan untuk hidangan dalam rapat-rapat kabinet.

Sebelumnya, lembaga P4S bersama sejumlah badan usaha milik negara (BUMN), terutama Himpunan Bank Negara (Himbara), memulai gerakan menanam cabai dengan membagikan sejuta polybag bibit cabai kepada masyarakat Jember.

Dengan gerakan tersebut, masyarakat diharapkan ikut menanam cabai di pekarangan sekitar rumah mereka. Hasil panen di rumah sendiri ini diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dapur ketika harga cabai mahal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com