Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Banjir di Dataran Tinggi Dieng

Kompas.com - 28/02/2017, 14:22 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Banjir yang melanda dataran tinggi Dieng, di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah pada Minggu (26/2/2017) ternyata disebabkan adanya longsoran tanah dari Pegunungan Prau.

Kepala Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang, Jawa Tengah, Prasetyo Budie Yuwono mengatakan, tanah longsor yang ada di Pegunungan Prau menutupi aliran mata air Sungai Serayu. Akibatnya, air yang seharusnya mengalir ke aliran sungai tertahan longsoran tanah.

"Longsoran tanah menghambat aliran sungai. Jadilah seperti banjir bandang," ujar Prasetyo, Selasa (28/2/2017).

Kawasan dataran tinggi Dieng terjadi longsor disertai banjir terjadi di Dusun Wadasputih, Desa Parikesit, Kecamatan Kejajar, Wonosobo.

Prasetyo mengatakan, longsor di Gunung Prau selain karena intensitas hujan yang lebat, juga karena faktor perubahan tata lahan di wilayah tersebut. Wilayah dataran tinggi yang semestinya menjadi daerah resapan air disulap menjadi ladang pertanian kentang.

Kondisi dataran tinggi diperparah dengan minimnya pepohonan. Pepohonan yang ada untuk menahan tanah banyak yang sudah habis ditebang.

"Meski kentang jadi pertanian masyarakat Dieng, harus diimbangi dengan konservasi tanah dan air. Ini penting agar Hal longsor dan banjir tidak lagi jadi ancaman," ujar dia.

Prasetyo sendiri telah ikut memantau penanganan pasca banjir di Dieng. Dia juga telah mengecek lokasi banjir di saat intensitas hujan masih tinggi.

Kepada masyarakat, Prasetyo berharap agar warga bisa memperhatikan daerah aliran sungai (DAS) Serayu agar bisa fungsinya sebagai resapan air. Jika kawasan tinggi dibiarkan, sungai di bagian bawah akan cepat mengalami sendimentasi.

"Balai Besar Wilayah Sungai sudja kami ajak untuk mengecek DAS Serayu secara rutin. Jika ada bangunan yang menghambat di DAS, kami sudah minta dibongkar saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com